Awas ada Operasi Senyap Menjelang 2014 Seperti Hal nya 2009..!!!
Apa saja modusnya?
Ayo kita segera deteksi dini pada tim yang bekerja dalam senyap ini.
Jangan bilang fitnah dulu, ini fakta dan sebagai upaya pengungkapan
perampokan maupun penipuan tingkat tinggi, waspadalah!
Berikut Modul Operasi Senyap THE GODFATHER:
1.
Slogan atau tagline "LANJUTKAN" yang lahir dari SBY adalah slogan yang
paling banyak dilontarkan dan dimuat hampir di semua media kampanye SBY.
kata 'Lanjutkan' dalam ranah militer adalah perintah komando, artinya
semacam kode atau sinyal militer yang karena di sampaikan oleh seorang
Presiden sebagai Panglima Tinggi TNI dan nota bene juga seorang kader
militer.
Perintah komando ini bermakna komando kepada
semua jajaran militer agar mengamankan presiden yang akan datang
2009-2014 harus tetap berada di tangan militer atau kata lain tetap
berada di tangan SBY. Sebagai ilustrasi, jika seorang Danramil atau
Kapolsek misalnya memberikan perintah "amankan" dalam sebuah kasus
kerusuhun, itu berarti agar semua jajaran yang bertugas segera melakukan
penangkapan kepada para pelaku kerusuhan.
2. Saat ini Tim
Sukses SBY melalui tangan-tangan lembaga survey sangat getol membangun
pencitraan agar Pilpres bisa berlangsung satu putaran saja dengan
kemenangan SBY dengan alasan agar dapat mengirit uang negara sebesar 4
triliun rupiah.
Semua hasil survey itu memenangkan SBY
dengan capaian di atas 50% suara. Citra ini semakin dikuatkan dengan
pemasangan iklan di harian Kompas seperti diulas mas iskandar di sini. Apa target yang ingin dicapai dari issu kampanye ini ?
target yang ingin dicapai adalah "pemakluman" kepada khalayak bahwa
jika SBY memenangkan Pilpres di Putaran Pertama adalah wajar karena
sudah dibuktikan sebelumnya oleh berbagai lembaga survey.
Pemakluman
kedua bahwa kemenangan itu karena keberhasilan mereka mengkampanyekan
efisiensi Pilpres cukup dilaksanakan satu putaran saja. Artinya issu
kampanye ini sebagai rujukan atau justifikasi akan keabsahan SBY menang
di Putaran Pilpres pertama.
3. Target 'pemakluman" ini
mengindikasikan bahwa tudingan Mega ini benar, militer akan melakukan
operasi intelejen untuk memenangkan SBY di putaran pertama Pilpres,
karena memang tidak akan dipermasalahkan pada akhirnya, karena
justifikasi kemenangan itu telah ada sebelumnya. Termasuk jika misalnya
soal DPT terulang kembali, penanganan hukum mungkin saja tetap berjalan,
tetapi hasil Pilpres tetap harus diterima karena justifikasi itu juga
telah ada sebelumnya.
Tim sukses SBY dan tim sukses Partai
Demokrat ini akan di gunakan lagi pada pemilu 2014. Tim ini terdiri tim
resmi dan tim bayangan atau tim bawah tanah dimana tim-tim bawah tanah
ini menggunakan beragam sandi seperti tim bravo, tim delta, tim echo,
tim foxtrot, tim india, tim romeo dan tim sekoci.Gerakan Revolusi atau
Operasi Senyap ini sudah dibangun dan dilakukan sejak tahun 2005 melalui
perencanaan dan persiapan yang matang yaitu mulai dari memperkuat
infrastruktur, meningkatkan kemampuan kader, dan memberikan sejumlah
pembekalan. " Setiap kader ikut pelatihan kepemimpinan selama dua
minggu"
Berikut inilah Tim Operasi Senyap, Cara kerja dan Fungsi-fungsinya:
1. Tim Echo:
Beraksi
seperti gerakan intelijen hingga kedaerah-daerah yang mengadopsi fungsi
teritorial dimiliter yang bertujuan mendongkrak perolehan suara Partai
Demokrat. Tim ini di komandani oleh mantan panglima TNI Marsekal (Purn)
Djoko Suyanto dan memiliki masing-masing satu pimpinan ditingkat
kabupaten/kota selaku penggerak dilapangan yang notabene para pengurus
partai demokrat di daerah.
2. Gerakan Pro-SBY (GPS) :
Gerakan
GPS ini baru dibentuk yang diketuai oleh Marsekal Madya (Purn) Suratto
Siswodihardjo dan merupakan kandidat ketua umum partai demokrat. Dalam
struktur GPS ini juga tampak para mantan petinggi TNI/Polri seperti
Mantan Kapolri Jendral Polisi (Purn) Sutanto, Mantan KSAU Marsekal
(Purn) Herman Prayitno, Menkes Siti Fadillah Supari, Menhut MS Kaban,
Mantan Kasum TNI Letjen (Purn) Suyono, Mantan Kaster TNI Letjen (Purn)
Agus wijoyo dan adik Gusdur yaitu Lili Wahid.
3. Tim Sekoci:
Tim
ini membantu pemilihan legislatif untuk menyokong Partai Demokrat
memperoleh suara mencapai 20 persen dan bertugas mendata tokoh
masyarakat, tokoh agama, tokoh perempuan serta tokoh petani dan nelayan.
Tim ini diketuai oleh Komisaris Utama PT. Indosat Soeprapto dengan
wakil ketua staf khusus presiden bidang pertahanan Irvan Edison.
4. Tim Delta:
Tim
yang bekerja untuk mengurus semua keperluan kampanye mulai dari
spanduk, kaus, baliho maupun atribut lainnya dan dikomandoi oleh Mantan
Aslog Panglima TNI Mayjen (Purn) Abikusno.
5. Tim Romeo:
Tim
ini bertugas untuk menjalin komunikasi positif antara SBY dan
masyarakat yaitu mensosialisasi segala kebijakan SBY yang dianggap
berhasil. Tim ini dikomandoi oleh Mayor Jenderal (Purn) Sardan Marbun
yang saat ini juga menjabat sebagai Staf Khusus Presiden yang membidangi
layanan kotak pos 9949 dan layanan sms 9949. Tim ini juga rajin membuat
buletin program pemerintah.
6. Tim Foxtrot:
Tim
ini berfungsi sebagai lembaga konsultan politik Partai Demokrat dan
lebih dikenal dengan Bravo Media Center dengan pengasuh utama Choel
Mallarangeng yang juga menjabat sebagai Dirut Fox Indonesia.
7. Barisan Indonesia (Barindo):
Organisasi
kemasyarakatan yang diprakarsai oleh Letjen TNI M. Yasin saat masih
menjadi Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantanas RI).
8. Jaringan Nusantara:
Kelompok
ini dikelola oleh sejumlah mantan aktivis mahasiswa yang terdiri dari
Andi Arief, Harry Sebayang, Aam Sapulete dan juga sejumlah pengamat
intelijen. Kelompok ini juga membuat JN News yang dibentuk oleh Sekab
Sudi Silalahi yang bertugas mengirim pesan pendek melalui telepon
seluler.
9. Yayasan Dzikir SBY Nurussalam:
Yayasan
yang dibina oleh Sekretaris Pribadi Presiden, Kurdi Mustofa, Sekretaris
Kabinet Sudi Silalahi, Habib Abdul Rahman M Al-Habsyi dan juga putra
bungsu SBY.
"Cara kerja mereka juga untuk "merampok" BANK Century dan cara ini juga akan di gunakan pada pilpres 2014 nanti.."
Operasionalisasi
kejahatan sistematis ini menimbulkan tanda-tanya, inikah operasi atau
revolusi senyap yang disebut-sebut oleh Susilo Bambang Yudhoyono (SBY)
yang merupakan kunci kemenangan Partai Demokrat dalam PEMILU 2009 dan
PILPRES 2009? Dan sekarang ini mereka sedang mencari bank yang akan
dijadikan tumbal seperti halnya bank century (thn 1998 Soeharto dengan
bank bali nya,2009 SBY dengan bank century nya,dan 2014..??).
Operasi ini diperkirakan meliputi langkah-langkah sebagai berikut:
- Mencari uang dari bank yang bobrok untuk dijadikan lokasi dalam memanipulasi kebijakan bail-out, sehingga sejumlah dana bisa dirampok melalui kebijakan ini. Setelah gagal dengan Bank Indover, Bank Century kemudian dijadikan targetnya.
- Menggunakan Polri dan Kejaksaan Agung serta menunjuk pejabat tertinggi di kedua lembaga ini untuk mengamankan segala sesuatunya, jika manipulasi tersebut pada akhirnya terbongkar.
- Melakukan pembubaran atau sekurang-kurangnya pelemahan KPK sebagai lembaga yang potensial dapat mengendus kejahatan sistematis tersebut, karena KPK memiliki fasilitas penyadapan tercanggih seharga 28 miliar. Selain itu KPK beserta aparatnya terlalu independen dan sulit dikontrol oleh pihak eksekutif.
- Membangun koalisi partai politik pendukung pemerintah yang berbasiskan pada pembagian dana yang direncanakan diambil dari hasil kejahatan sistematis tersebut (7 trilyun rupiah). Koalisi ini mengharapkan baik sebagai individu maupun anggota DPR mereka dapat mengamankan operasi ini (lewat Pansus DPR).
- Menunjuk maestro pendanaan operasi senyap ini, dalam hal ini Gubernur Bank Indonesia Boediono, sebagai Wakil Presiden. Dengan mensubordinasikan Wakil Presiden di bawahnya, maka semua manipulasi yang terjadi dapat diselimuti oleh Presiden secara langsung. (Sekarang ini Agus martowardoyo yg di pasang di BI guna mengamankan Percetakan uang)
- Mengatur kembali kewenangan penyadapan oleh KPK, karena kewenangan penyadapan ini berpotensi untuk digunakan secara "liar" jika KPK tidak berhasil dilemahkan atau dibubarkan. Penyadapan bisa dilakukan justru pada epilog dari kejahatan sistematis ini. Ingat apa yang sedang dilakukan Menkominfo saat ini.
- Menyiapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) sebagai instrumen untuk mengamankan kejahatan di sektor perbankan termasuk melindungi dari tuntutan hukum bagi para operatornya. Kedua adalah Perppu untuk menghadapi KPK, jika kriminalisasi KPK mengalami kejanggalan.
- Menugaskan Kejaksaan Agung untuk mentargetkan dan mendaftarkan para Kepala Daerah yang tersangkut tindak pidana korupsi atau kriminal. Mereka akan dikeluarkan ijin penyelidikan dan penyidikannya jika tidak memenangkan partai politik tertentu pada PEMILU 2009 di daerahnya. Dari lebih 500 pengajuan ijin pemeriksaan yang diajukan oleh pihak Kejaksaan Agung, yang dikabulkan Presiden hanya 100 ijin.
- Menggunakan BLT sebagai satu bentuk "money politics" yang legal dan formal untuk melakukan pemenangan pemilu secara terstruktur.
- Melakukan pemenangan dalam PEMILU 2009 dalam berbagai bentuk manipulasi seperti pada DPT, IT, PPK, sistem pencoblosan (tanda gambar dan nama), dan KPU.
Perkiraan
keterkaitan skandal Bank Century dengan revolusi senyap (quite
revolution) sudah selayaknya dibongkar, mengingat hal ini sudah
dipersiapkan sejak 2005. Pembongkaran ini diharapkan dapat meretas
secara permanen keterkaitan korupsi dengan politik publik dalam berbagai
bentuk termasuk penggelapan pajak. (rioC/umar/voa-islam)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar