ads

Selasa, 18 Februari 2014

Menyibak Sisi Gelap 'Sang Jenderal Prihatin

"I Love United States with all its faults and consider it as second country".. 

Sebuah ungkapan mendasar tanpa makna, namun anda akan bergeming apabila ternyata itu ucapan fenomenal Susilo Bambang Yudhoyono, ia mengungkapkan betapa dalam cintanya pada Amerika Serikat! 

Taukah Anda Sisi Menakutkan Dari Susilo Bambang Yudhoyono


Mungkin Anda adalah salah satu dari sekian banyak rakyat Indonesia yang meremehkan SBY dengan segala stigma yang dilekatkan kepadanya di media-media nasional yang terkait dengan karakter dan kinerjanya selama menjadi presiden, misalnya "Jenderal kok peragu", atau "Jenderal belakang meja", atau "SBY lamban seperti kerbau" atau "Jenderal yang hobi curhat", dan lain sebagainya.

Akan tetapi kisruh Partai Demokrat yang beberapa bulan lalu diserang kanan-kiri oleh lawan politiknya dengan tuduhan partai paling korup telah membuka mata kita semua bahwa SBY tidak selemah penampilannya, apalagi melihat bagaimana SBY bereaksi dengan mengatakan partai lain lebih korup dari Demokrat dan dia akan membuktikan hal tersebut, dan bagaimana hari ini seluruh petinggi partai politik yang menyerang Demokrat mungkin hanya Hanura yang masih selamat, sebab yang lain mulai petinggi dari PKS, PPP, Golkar, PDI-P sudah terbongkar kasus korupsinya, bahkan termasuk skandal seks maupun narkoba mereka. Terakhir telah terjadi pengejaran dari sisi hukum terhadap Dinasti Banten yang merupakan pendukung Golkar dan PDI-P.

Dari sisi karakter atau sifat, tampaknya SBY termasuk dalam orang-orang yang bersifat plegmatif yang dari luar selalu terkesan peragu, pendiam, lamban dan perlu didorong. Akan tetapi karakter plegmatif yang terlalu sering ditekan dapat membalas dengan lebih keras sekali dia membulatkan tekad bahwa dia telah cukup bersabar dengan para penganggu. Jadi secara teoritis orang plegmatis hanya tampak lemah di luar tetapi sebenarnya mereka berkarakter kuat.

Selain itu, kita juga melupakan bahwa SBY memang bukan jenderal yang ahli pertempuran lapangan sehingga tidak heran secara wibawa dia kalah dan tampak tidak setegas dari purnawirawan jenderal lain, katakanlah Prabowo, namun demikian jenjang karir SBY sebagai intelejen ABRI (sekarang TNI) justru dapat membuatnya jauh lebih menyeramkan daripada purnawirawan jenderal lain.

Bangsa kita memang pelupa sehingga melupakan bahwa SBY adalah lokomotif utama reformasi. Berkat operasi intelejen yang dilakukannya-lah maka "para pseudo reformis" dapat menjatuhkan Pak Harto yang saat itu dikawal dua jenderal paling kuat, Wiranto sebagai mantan ajudan dan Prabowo yang masih menantunya, termasuk dengan penyebaran press release tanpa izin Wiranto bahwa ABRI sudah tidak mendukung Soeharto. Jadi "Bapak Reformasi" yang sebenarnya adalah SBY dan bukan Amien Rais atau yang lain.

penyebaran press release tanpa izin Wiranto bahwa ABRI sudah tidak mendukung Soeharto. Jadi "Bapak Reformasi" yang sebenarnya adalah SBY dan bukan Amien Rais atau yang lain.


Saat itu dengan hanya bergerak di belakang layar, SBY bukan saja mampu mendorong jalannya reformasi, akan tetapi juga mengambil kesempatan dari rivalitas antara Wiranto dan Prabowo untuk kemudian memetik hasilnya sehingga sanggup menjadi presiden Indonesia sebanyak dua periode dan membangun Dinasti Cikeas.

Dari sisi apapun jelas operasi senyap yang dilakukan intelejen lebih efektif dan efisien daripada operasi terbuka. Terbukti mayoritas lawan politik SBY hari ini mulai dibungkam melalui serangkaian operasi intelejen senyap yang mana tanpa mereka duga tiba-tiba mereka ditangkap oleh KPK atau aparat lain.

Kisruh MK hari ini membuktikan pameo bahasa Inggris yang mengatakan "don't judge book by it cover" dan bisa dibilang sejauh ini SBY adalah satu-satunya pewaris dinasti intelejen militer Indonesia yang pernah terkenal dan menjadi momok bagi sebagian rakyat Indonesia mulai dari Zulfikli Lubis, Ali Moertopo, sampai Benny Moerdani. -

Demi mengejar kekuasaan pribadi dengan menggadaikan SDA negara untuk kekuasaan dan menikam 3 Presiden sebelumnya, yakni Soeharto, Gus Dur dan Megawati. "Salam sandiwara bangsa" [1]

Membungkam Lawan dengan isu Korupsi dan Terorisme


Satu persatu semua musuh politik Susilo Bambang Yudhoyono dan Partai Demokrat terseret kasus korupsi. Bukan suatu kebetulan apabila lawan politik habis diberangus KPK.

SBY cukup pandai memainkan silent operation dalam memberangus dengan menggunakan isu korupsi dan terorisme yang telah menjadi momok menakutkan di Indonesia. Memang seorang presiden secara Undang-undang tidak bisa mencampuri Yudikatif, akan tetapi ia pandai mengunakan perannya, Presiden kita ini, dia mencampuri urusan Yudikatif dengan "meminjam tangan-tangan orang yang berwenang" untuk menghajar lembaga Yudikatif, Eksekutif maupun Legislatif.

Johan Budi, juru bicara KPK menyatakan "Saya menyimpulkan, korupsi tidak berjalan sendirian, ada kerjasama antara Lembaga YUDIKATIF, LEGISLATIF, EKSEKUTIF dan PENGUSAHA."


Misalnya saja pusaran korupsi Partai Golkar ini, sedikit demi sedikit mulai menyeret dinasti Banten Chasan Sochib dan Ratu Atut. Dengan tertangkapnya Ketua MK Akil Mochtar yang berasal dari Partai Golkar, bersama kroni Golkar lainnya Chairunisa yang menjabat Bendahara MUI, Tubagus Chair Wardana alias Wawan Sochib yang merupakan adik kandung Gubernur Banten Ratu Atut, dan Bupati Gunung Mas, Kalimantan Tengah Gambit Bintih.

Lalu pusaran kasus PDI-P mulai diangkat Ahok Center dan Kroni Jokowi yang disinyalir bagian dari pengusaha hitam pengemplang dana BLBI ratusan triliun, disebutlah Edward Suryajaya, lalu kroni lain James Riady yang di duga bagian dari intelejen Cina, lalu ada Djan Faridz dan tentunya keluarga Prabowo Subianto dan Hashim Djoyohadikusumo.

Kongkalikong Bunda Putri dan Luthi Hasan Ishaq


Berikutnya, dinasti PKS nampaknya menjelang ajal dan sulit meningkatkan elektabilitas dalam waktu cepat. Rusaknya reputasi dihantam dengan isu yang di benci Ibu-ibu di Indonesia, dibumbui perselingkuhan di luar nikah Fathanah dengan skandal seks artis porno majalah Popular Vitalia Sesha! Kasus korupsi PKS ini di setting dengan menyeret Luthi Hasan Ishaq dan Fathanah dengan isu memalukan yang lebih parah dari korupsi, yaitu poligami dibawah umur Darin Mumtazah maupun sepak terjang Don Juan Fathanah. Benar atau tidaknya kasus suap sapi import ini sudah bukan tujuan utama pelaku Spin doctor (agen pembuat dan pengalihan isu), esensi yang terpenting berangus dan kendalikan persepsi publik atas pembunuhan karakter petinggi PKS menggunakan tangan perantara seperti Bunda Putri, dan misi berhasil, mission accomplished!

Bunda Putri memiliki nama lengkap Non Saputri. Pengaruh Bunda Putri untuk membantu memuluskan proyek di berbagai Kementerian, tampaknya bukan isapan jempol semata. Menurut Luthfi, Bunda Putri memiliki informasi yang valid terkait kebijakan reshuffle karena dekat dengan SBY. Fathanah didakwa bersama-sama Luthfi menerima uang Rp 1,3 miliar dari PT Indoguna Utama terkait kepengurusan kuota impor daging sapi. Keduanya juga didakwa melakukan tindak pidana pencucian uang dengan menempatkan, mentransfer, mengalihkan, membayarkan, dan membelanjakan harta kekayaan.

Luthfi mengungkapkan bahwa Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Luthfi pernah mendatangi rumah Bunda Putri di Pondok Indah, Jakarta Selatan.


Ditemui di Gedung Pengadilan Tipikor, Kuningan, Luthfi Hasan Ishak, penuh senyum, dan tidak menunjukkan adanya kesedihan sedikitpun di wajahnya. Luthfi mengatakan tidak menerima uang sepeserpun, terkait dengan kasus daging import.

Karena, sejatinya dia hanya menjadi korban, yang sengaja dibuat (diskenariokan) oleh rezim SBY. "Pemerintah SBY sengaja mau menghancurkan PKS, karena tidak mau nurut", ujar Luthfi, Kamis, 10/10/2010.

Menurut Luthfi Hasan Ishak, sudah sejak dua tahun lalu, hubungan PKS dengan SBY, tak nyaman dan harmoni. Pasalnya, PKS tidak mau nurut dengan SBY, dan selalu menentangnya. Khususnya, terkait dengan Bank Century, dan kenaikan BBM.

Inilah smooth criminal ala SBY atas belitan skandal korupsi Demokrat, ia bereaksi dengan mengatakan partai lain lebih korup dari Demokrat dan dia akan membuktikan hal tersebut, dan bagaimana hari ini seluruh petinggi partai politik yang menyerang Demokrat mungkin hanya Hanura yang masih selamat, sebab yang lain mulai petinggi dari PKS, PPP, Golkar, PDI-P sudah terbongkar kasus korupsinya, bahkan termasuk skandal seks maupun narkoba mereka. Terakhir telah terjadi pengejaran dari sisi hukum terhadap Dinasti Banten yang merupakan pendukung Golkar dan PDI-P.

Kasusnya jebakan batman sepertinya sama dengan kasus Antasari Azhar, hanya beda cara penjebakannya dan diprediksi kasus ini akan bertahan hingga pilpres. Presiden dan Abraham Samad pun senang. Presiden selamat dari Kasus Century dan Hambalang sedangkan Abraham Samad selamat dari janjinya yang akan mundur jika 1 tahun kerjanya di KPK tidak bisa membongkar Century maka dia akan mundur

SBY, dengan hanya bergerak di belakang layar saja mampu mendorong jalannya reformasi

Dari sisi apapun jelas operasi senyap kubu SBY yang dilakukan intelejen lebih efektif dan efisien daripada operasi terbuka. Terbukti mayoritas lawan politik SBY hari ini mulai dibungkam melalui serangkaian operasi intelejen senyap yang mana tanpa mereka duga tiba-tiba mereka ditangkap oleh KPK atau aparat lain.

Kisruh MK hari ini membuktikan pameo bahasa Inggris yang mengatakan "don't judge book by it cover" dan bisa dibilang sejauh ini SBY adalah satu-satunya pewaris dinasti intelejen militer Indonesia yang pernah terkenal dan menjadi momok bagi sebagian rakyat Indonesia mulai dari Zulfikli Lubis, Ali Moertopo, sampai Benny Moerdani.

Tinggal "Bobok Celengan" demikian istilah aparat dalam membongkar dan melemahkan jaringan koruptor. Tinggal menunggu waktu saja. Dalam setahun ini akan ada Conflict, Crisis, dan yang terakhir adalah Chaos! Nah, kalo sudah terjadi Chaos, tidak ada lagi hukum yang mampu mengendalikan negara dalam kondisi chaos, kecuali MILITER!

Operasi Tangkap Ternyata Pengalihan Isu demi Godfather


Lalu bagaimana dengan aktivis Islam? Saudara muslim yang aktif di dunia pergerakan dan dakwah terus menerus dimandulkan dengan isu deradikaliasi terorisme yang terus dihembuskan BNPT dan Densus 88.

Bahkan BNPT akui penggerebekan teroris untuk pengalihan isu dan ternyata hal itu bukan omong kosong. Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai mengakui hal tersebut.

"Perbandingan 80 persen dan 20 persen. 20 Persennya yang pengalihan isu, tetapi kalau di era Soeharto dulu persentasenya sangat tinggi," ujar Ansyaad saat ditemui di ruangannya, Jumat (10/5) malam.

Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) mengakui bahwa penggerebekan aktivis islam yang di tuduh teroris adalah pengalihan isu. Para teroris itu sebenarnya sudah dipantau cukup lama, namun kapan dilakukan penggerebekan menunggu saat yang tepat sehingga bisa memecah isu yang sedang berkembang di masyarakat.

Abu Roban misalnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Ansyaad Mbai menyebut bahwa jihadis yang di fitnah sebagai teroris ditembak mati di Batang itu telah diendus sejak tahun 2012. Namun Densus 88 baru melakukan penggerebekan untuk menunggu waktu atau moment yang tepat. Penggrebekan terduga teroris sudah di set-up sejak lama (baca: dijebak, didanai, disulut semangatnya, dan diprovokasi untuk membuat makar dan akhirnya lalu ditangkap), lanjut Mbai, juga menunggu moment yang tepat. Menurut Mbai, penggrebekan teroris adalah berita seksi yang bisa digunakan untuk mengalihkan isu.

"Memang iya benar Abu Roban 2012 sudah kita cari dan dipantau sejak ramai kasus perampokan di Sumatera," ujar Ansyaad di kantornya, Jumat (10/5) malam.Menurut Ansyaad, Menko Polhukam, Djoko Suyanto sudah memerintahkan agar teroris secepatnya ditangkap. Meski demikian aparat baru bergerak bila kelompok teroris itu dianggap cukup bukti akan melakukan aksi.

Tak hanya itu, isu penembakan polisi sebenarnya adalah isu "jeruk makan jeruk" demi menjaga sentimen kebencian kepada umat Islam terus meningkat hingga Pemilu 2014 nanti, kita bisa catat setiap bulan akan ada isu baru yang terus menyerang lawan politik dan umat islam dengan isu-isu yang dikembangkan oleh agen spin doctor.

Jurnalis senior, Hanibal mengkonfirmasi isu tersebut "Ada kejanggalan kasus pada penembakan polisi ini, dikerjai sesama aparat dalam bisnis pengawalan. Kejanggalan bisa dibandingkan penanganan yang di Kuningan sama di Ciputat dan Tangsel... juga yang di Depok, mengapa lama sekali? Namun, apabila di konfirmasi kepada petinggi TNI dan POLRI memang mengarah kepada aparat yang bermain, hanya saja mereka bungkam karena tidak menguntungkan mereka..."

Penggerebekan menunggu mereka merencanakan, lalu ada senjata, ada bom dulu lah. Tidak langsung digerebek, Kepentingan itu ada (pengalihan isu), Ini supaya di media massa yang diangkat ya itu (penggrebekan teroris)" terangnya.

Korupsi Rombongan Partai adalah musuh sesungguhnya


Fakta infografik di atas cukup banyak berbicara, ini lebih dari sekedar fenomena gunung es, partai terkorup adalah GOLKAR, lalu PDI-P dan berikutnya partai anak kemarin sore, Partai Demokrat. Dalam 10 tahun terakhir, si anak kemarin sore nampaknya sudah berani mendekati partai generasi Orde Baru ini.

Dengan fenomena demikian, masihkah anda percaya pada sistem demokrasi yang begitu sesat dan menyesatkan banyak pihak. Indonesia sudah lebih dari 60 tahun merdeka dan menyandarkan kekuasaan pada sistem demokrasi ini, namun hasilnya tak lebih hanya melahirkan raja-raja baru, bak Fir'aun moderen yang arogan.

Kini saatnya hati nurani akan bicara mengungkap kebenaran sejati. [2]

SBY Galau Menjadi Teman Dekat Bunda Puteri?


Presiden SBY galau, karena seperti ditusuk oleh mantan Presiden Partai PKS, disebut memiliki hubungan dekat dengan Bunda Puteri. Pernyataan SBY yang menolak dan menyangkal memiliki kedekatan dengan Bunda Puteri, justeru membuat rakyat, semakin tidak percaya.

SBY yang baru mendapatkan apresiasi atas keberhasilan Indonesia sebagai tuan rumah KTT APEC, di Nusa Dua, Bali, di mana dihadiri 21 Kepala Negara, ratusan CEO dari korporasi internasional, kemudian dilanjutkan dengan pertemuan KTT ASEAN.

Tetapi Kamis lalu (10/10/2013), SBY seperti disambar petir mendengar pernyataan mantan Presiden Partai PKS, Luthfi Hasan Ishaq yang menyebut bahwa Bunda Puteri sebagai orang dekatnya SBY. Bunda Putri itu, tak lain, adalah Non Saputri, anak seorang tokoh Golkar.

Sebelumnya, Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro, menyebut Sengman, sebagai utusan Presiden SBY. Mula-mula Istana membantah Sengman memiliki hubungan dengan SBY, tetapi kemudian Istana mengakui hubungan Sengman dengan SBY.

Integritas dan kredibelitas SBY sebagai kepala negara dan Presiden dipertaruhkan. Jika kenyataannya benar, adanya hubungan antara Bunda Puteri dan SBY, dan Bunda Puteri menjadi orang kepercayaan SBY, maka apa yang dikemukakan Luthfi Hasan Ishak di pengadilan Tipikor, Jakarta, Kamis (10/10/2013), benar belaka. Betapa hubungan antara fihak Ekskutif (kepala pemerintahan) dengan pengusaha itu, tidak bisa dipungkiri.

Tentu, SBY menjadi masygul, bagaimana sekapasitas dirinya sebagai Presiden, memiliki hubungan dengan Bunda Puteri, dan bukan hanya terkait dengan masalah bisnis dan proyek di departemen, tetapi yang paling pelik, terkait dengan masalah yang sangat peka, yaitu menyangkut masalah politik, dan masuk kategori rahasia negara.

Bahkan, Bunda Puteri termasuk mengethui adanya reshuffle kabinet, dan Bunda Puteri bisa mendapatkan informasi yang masuk kategori A1, sangat rahasia. Karena itu, Bunda Puteri merupakan sosok tokoh yang sangat penting.

Sekalipun, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono Kamis (10/10/2013) menyangkal bahwa orang yang disebut sebagai Bunda Putri banyak mengetahui rahasia negara, termasuk reshuffle kabinet, sebagaimana diutarakan mantan Presiden Partai Keadilan Sejahtera Luthfi Hasan Ishaaq.

"Disebut Bunda Putri, saya tidak tahu, saya tidak kenal, dan tidak ada kaitan dengan saya," ujarnya dalam jumpa pers khusus di Bandara Halim Perdanakusuma sepulang dari KTT Asean di Brunei Darussalam.

Tentu, tidak main-main, karena harus dicatat bahwa Luthfi dalam kesaksiannya di bawah sumpah pada persidangan di Pengadilan Tipikor untuk terdakwa Ahmad Fathanah, Kamis (10/10/2013) mengungkapkan beberapa hal. Luthfi bertemu dengan Bunda Putri sekitar tiga atau empat kali. Pertemuan terakhir pada 29 Januari 2013.

Menurutnya, Bunda Putri adalah orang yang sangat dekat dengan Presiden SBY dan mengetahui informasi negara, termasuk kebijakan reshuffle kabinet. Luthfi merasa perlu mendapatkan informasi mengenai reshuffle kabinet karena ada ancaman reshuffle bagi PKS sebagaimana diberitakan media massa.

Luthfi yakin terhadap kredibilitas Bunda Putri karena dikenalkan oleh Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin. Mentan Suswono juga mengenal Bunda Putri. Dalam kesaksiannya di bawah sumpah untuk terdakwa Luthfi Hasan Ishaaq di Pengadilan Tipikor Kamis (3/10/2013), Suswono menginformasikan soal Bunda Putri.

Suswono menyebut Bunda Putri seorang pengusaha dan pernah bertemu di Kalimantan. Setelah bertemu di Kalimantan, Suswono mengaku pernah datang ke rumah Bunda Putri di Pondok Indah.

Selain kasus Sengman dan Bunda Puteri, publik masih ingat bahwa DPR pun beberapa tahun lalu mendesak Presiden segera mengadakan perombakan dan pembenahan kabinet di lingkungan Istana. Sebab, kasus keteledoran tidak dikeluarkannya Keppres pengangkatan kembali Hendarman Supandji sebagai Jaksa agung dalam Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II bukan yang pertama kalinya.

Kepala Negara telah memerintahkan kalangan Istana untuk mengumpulkan informasi mengenai sosok Bunda Putri. SBY berharap sudah memiliki data lebih lengkap dalam 1-2 hari mendatang. Semua itu menunjukkan ruwetnya Ring-1 istana SBY dan harus ada pembaruan untuk memperbaiki situasi itu.

Selama tidak ada penataan ulang Ring-1 istana, maka SBY akan terus menghadapi potensi persoalan yang sama. Sengman, Bunda Puteri, kasus tidak dikeluarkannya Keppres Jaksa Agung Hendarman Supandji, sekedar contoh, tidak boleh terulang kembali.

Selama masih ada persoalan di Ring 1 Istana, gossip tentang peran orang dalam dalam kasus korupsi masih belum akan berarti. Atau kah kondisi seperti ini sengaja dibiarkan? Harus dicamkan bahwa aib ini mencoreng istana sendiri.
Namun, di tengah kegalauan Presiden SBY, sekarang beredar foto dikalangan wartawan, di mana dalam foto itu tampak Bunda Putri mengenakan kaca mata, berbaju warna hitam. Sementara, Dipo Alam mengenakan baju safari berwarna coklat dan terlihat sudah menggunakan pin anggota kabinet.

Dalam foto itu, tampak Bunda Putri dan Dipo terlihat akrab. Mereka berfoto sambil tersenyum lebar. Bunda Putri inilah yang disebut memiliki kedekatan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Inilah akan terus membuat SBY semakin galau, tetapi jika ia mau jujur, dan terbuka kepada rakyat, tidak akan menimbulkan "big question" terhadap SBY. Beranikah SBY jujur? [3]

Siapa Bunda Putri dan Apa Hubungan Dgn Dinasti SBY?


Bunda Putri merupakan pebisnis berskala global bidang konveksi, terutama pemasok konvensi Jilbab untuk Turki. Lebih gilanya lagi, ini orang punya jalur khusus (hotline) kepada Presiden Erdogan. Sehingga Bunda punya pintu masuk dan jalan tol memasok jilbab dan pakaian-pakaian muslimah lainnya.

Bunda Putri praktis harus dibaca sebagai 'mitra intelijen' berbagai kepentingan-kepentingan strategis para elite Amerika dan Inggris, untuk membangun pengaruh di kalangan para petinggi partai politik di Indonesia. Tidak cuma Partai Demokrat dan PKS, tapi hampir smua partai di indonesia.

Mari kita telisik lebih lanjut fakta-fakta selanjutnya. Madame Putri ternyata jaringan koneksinya juga meluas ke Mesir. Bunda Putri juga diyakini merupakan pemilik pabrik pupuk organik terbesar di Kalimantan Barat.

Namun ada satu versi cerita yang cukup menarik. Ternyata pabrik pupuk organik milik Bunda Putri ini, justru membuka pasar ke luar negeri dengan ekspor ke Jepang dan Korea Selatan. Alasanya karena dianggap pesaing oleh pabrik pupuk BUMN, sehingga pasar di dalam negeri justru diblokir.

Sampai di sini cerita makin menarik, dengan munculnya fakta lain, bahwa Petro Kimia atau yang saat ini jadi PT Pupuk Indonesia Holding, malah melakukan impor bahan baku pupuk kimia terbesar dari Canpotex Kanada, melalui jejaring Wilmar atau ke Jordania Phospate Corporation.

Tentu saja pada taraf ini peran Bunda Putri tidak bisa dibaca sekadar sebagai broker atau arranger sekelas Artalita Suryani atau Hartati Murdaya Poe Sekalipun. Ini orang pastilah pemain yang cukup berkelas.

Sehingga dalam situasi ketika para elite politik dan ekonomi kita pada kena demam impor produk asing, peran Bunda Putri jadi fenomenal.

Tapi kenapa SBY harus kebakaran jenggot kayak gitu? Nah dari pertanyaan menggelitik ini, muncul satu lagi fakta baru. Bahwa Bunda Putri juga main di sektor migas. Bahkan disinyalir merupakan aktor strategis dalam permainan migas di Indonesia. Untuk itu lah Rudi Rubiandini disikat agar tidak mengganggu bisnis migasnya. Bahkan Petronas pun merekrut Bunda sebagai penasehat strategis.

Bunda Putri bisa masuk ke pusat urat syaraf 'kartel migas' Indonesia, pastilah atas rekomendasi kekuatan-kekuatan korporasi global. Sekadar informasi, Bunda Putri punya koneksi dan relasi yang kuat dan solid dengan di ARAMCO, Qatar Oil and Gas di Dubai, Singapura hingga Hong Kong.

Beberapa perusahaan minyak yang saya sebut di atas, merupakan perusahaan-perusahaan minyak berskala global di Timur Tengah, dan berada dalam orbit pengaruh Amerika Serikat dan Inggris sejak awal. Lantas, untuk siapa Bunda Putri bekerja sebenarnya?

Kedekatannya dengan Keluarga Besar Kerajaan Arab Saudi, Emir Qatar, Kerajaan Thailand hingga Kesultanan Bolkiah di Brunei Darussalam, dan bahkan keluarga kekaisaran Jepang, orang ini tidak bisa kita anggap enteng.

Bunda Putri Mitra Intelijen?


Kalau melihat fakta jaringan koneksi dan relasinya, Bunda Putri, saya harus simpulkan sebagai 'mitra intelijen' yang mungkin bekerja untuk Amerika Serikat dan Inggris. Ini sangat dimungkinkan karena ayah dari Bunda Putri adalah pendiri golkar dan juga seorang jenderal tentara terkemuka dalam bidang intelijen selain Benny Moerdani, Namun disamarkan melalui kerja sama dengan Jepang dan Korea Selatan. Bukankah Jepang dan Korea Selatan tetap berada dalam orbit pengaruh Amerika Serikat.

Sebelumnya, SBY terlihat marah ketika memberikan keterangan pers usai melakukan lawatan ke Brunei Darussalam. Beliau memberikan keterangan pers di Base Ops TNI Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma

Dari serangkaian kisah dan fakta-fakta terbaru terkait profil Bunda Putri, jadi menarik untuk menjawab kenapa SBY harus marah besar ketika sosok ini mencuat ke publik melalui fakta persidangan? Karena jika bunda putri tertangkap maka kasus-kasus besar seprti migas dan pertamina, akan terkuak. Dan SBY berikut orang-orang dalam lingkar istana akan terseret jauh dalam semua kasus skala besar.

Sebelumnya, SBY terlihat marah ketika memberikan keterangan pers usai melakukan lawatan ke Brunei Darussalam. Beliau memberikan keterangan pers di Base Ops TNI Angkatan Udara Lanud Halim Perdanakusuma, Kamis (10/10) malam. SBY membantah kenal sosok Bunda Putri yang sebutkan Lutfhi Hasan Ishaaq dalam kasus impor sapi. [4]
Istana Presiden Dikendalikan Para Broker? 
Presiden SBY berjanji dalam satu atau dua hari akan mengungkap siapa sejatinya Bunda Putri? Tetapi, sampai hari ini Presiden SBY dan Istana tidak memberikan klarifikasi tentang jati diri Bunda Putri. Jadi siapa sejatinya yang jujur dan pembohong?

Sosok tokoh Bunda Putri mencuat di persidangan Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada 29/8/203, dan diangkat oleh Ridwan Hakim, anak Ketua Majelis Syuro PKS, Hillmi Aminuddin. Sosok Bunda Putri, kembali diangkat oleh mantan Presiden PKS, Lutfhi Hasan Ishaq, di persidangan Tipikor, saat mengadili Ahmad Fathonah, di mana Luthfi menjadi saksi, pada Kamis, 10/10/2013.

Luthfi Hasan Ishaq secara eksplisit menyebutkan Bunda Putri memiliki hubungan yang sangat dekat dengan Presiden SBY. Luthfi memiliki kepentingan bertemu dengan Bunda Putri, karena tokoh ini memiliki informasi yang akurasinya tinggi.

Menurut Luthfi perkenalannya dengan Bunda Putri melalui Ketua Majelis Syuro PKS, Hilmi Aminuddin.
Selanjutnya, Luthfi menemui Bunda Putri di rumahnya di Pondok Indah, sebagai kapasitasnya Presiden Partai PKS, dan ingin mendapatkan informasi yang jelas, tentang posisi dan nasib menteri PKS, saat menjelang reshuffle (pergantian menteri kabinet).

Bunda Putri, bukan hanya sosok yang sangat dekat dengan SBY, sebagai tokoh yang memiliki relasi dalam bisnis semata, tetapi Bunda Putri memiliki informasi detil situasi dan perkembangan politik atau kebaijakan di tingkat atas (presiden). Seperti dikatakan oleh Lutfhi bahwa Bunda Putri menjadi perantara antara Presiden SBY sebagai pembina partai dengan pembina partai lainnya.

Dari kasus Bunda Putri seperti yang digambarkan oleh Luthfi itu, betapa Presiden SBY yang sudah memiliki perangkat yang sangat lengkap, termasuk beberapa staf khusus, dan lingkaran Istana, seperti Mensesneg dan Mensekab, kenyataan masih ada tokoh semacam Bunda Putri.

Artinya, SBY masih menggunakan orang tertentu yang menjadi komunikator atau broker politik dengan berbagai tokoh partai politik. Ini terbukti dengan pengakuan Lutfhi Hasan Ishaq, dan disanggah oleh Presiden SBY, sebagai bohong besar. SBY mengatakan Luthfi bohong 1000 persen, bahkan Bunda Putri mengetahui reshuffle kabinet, 2000 persen bohong, tandas SBY.

Sesudah hampir sembilan tahun menjadi Presiden RI, baru Kamis (10/10/2013) lalu, Presiden SBY di hadapan publik sangat marah. Kemarahannya itu terbersit di wajahnya. Ibaratnya wajah SBY seperti "kepiting direbus".
Pemicunya, kesaksian Luthfi Hasan Ishaq di bawah sumpah musfhaf al-Qur'an itu, disebut Presiden SBY sebagai kesaksian bohong. Luthfi menyebut, Bunda Putri, sosok penting dalam praktik suap daging impor sapi, sebagai orang dekat Presiden SBY.

Tetapi, Presiden SBY yang berjanji akan memberikan klarifikasi tentang Bunda Putri dalam satu atau dua hari, tetapi kenyataannya tak kunjung datang, klarifikasi tentang Bunda Putri. Sekarang, perlahan-lahan, siapa sosok Bunda Putri mulai terkuak di publik.

Dokumentasi yang tingkat validitasnya mendekati kebenaran mulai terungkap di publik. Seperti dokumentasi perempuan yang disebut sebagai Bunda Putri dengan sejumlah lingkar orang dalam Istana bermunculan di publik.
Seperti foto Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam dengan Bunda Putri yang tampak akrab di antara keduanya. Dalam foto tersebut senyum Dipo Alam tampak merekah. Sedangkan Bunda Putri tampak senyum tipis. Foto itu tidak ditampik Dipo Alam.

Menurut Dipo, sebagai pejabat publik dirinya tidak bisa menolak bila ada orang yang ingin berfoto bersama dirinya. "Sebagai pejabat publik, saya nggak bisa nolak ada orang mau motret, sering kaya begitulah," kata Dipo akhir pekan lalu.

Foto ini seperti melengkapi rekaman percakapan antara Bunda Putri dengan Luthfi Hasan Ishaaq yang diperdengarkan pada 29 Agustus 2013 lalu dan sempat menyinggung nama Dipo. "Bunda ini jam 10 ditunggu Dipo, sebelum dia ke JCC. Bun, nanti kita ketemu sama Mas Bud jam 2-an. Udah bunda nunggu di Grand Hyatt saja, supaya nggak usah kemana-mana. Kalau begini caranya, malas deh ngurus TPA-nya," kata Bunda Putri.

Selain foto dengan Dipo Alam, juga beredar foto Bunda Putri dengan mantan Menteri Pemuda dan Olahraga, Andi Mallarangeng yang juga bekas Juru Bicara Presiden SBY. Dalam foto tersebut tampak mantan Menpora itu tengah bermain catur dengan mimik muka serius.

Sedangkan Bunda Putri tampak persis di belakang Andi Mallarangeng menyaksikan permainan catur. Mimik muka Bunda Putri juga tampak serius, sama dengan Andi Mallarangeng. Dalam keterangan foto tersebut, peristiwa itu diambil di halaman kediaman Bunda Putri.

Tidak hanya itu, foto lainnya yang beredar di publik juga tampak foto Bunda Putri dengan Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro. Dalam foto tersebut, Bunda Putri dan Purnomo tidak hanya berdua. Justru keduanya tampak tengah mengapit pria berambut putih yang hingga saat ini belum diketahui identitasnya. Purnomo tampak memberikan plakat ke pria tersebut. Adapun Bunda Putri tampak menggunakan busana formal dengan dibalut jas dan dasi.

Andi Mallarangeng dan Purnomo Yusgiantoro belum memberikan keterangan ihwal fotonya bersama Bunda Putri tersebut. Namun, jika memakai logika dan jawaban Dipo Alam, rasanya sulit dipahami bila Bunda Putri dalam foto itu meminta foto bersama dengan dua pembantu Presiden tersebut.

Bagaimana mungkin, Bunda Putri meminta foto bersama dengan Andi Mallarangeng di dalam acara yang diselenggarakan di kediaman Bunda Putri?

Begitu pula foto Bunda Putri dengan Purnomo Yusgiantoro yang tampak dalam acara formal. Bagaimana mungkin dalam acara formal, Bunda Putri bisa menyelinap dalam acara sebuah kementerian bila yang bersangkutan tidak memiliki posisi penting bagi Sang Menteri.

Janji Presiden SBY untuk mengungkap identitas Bunda Putri tampaknya tak menemui jalan sulit bila melihat tiga dokumentasi yang muncul di publlik dengan para pembantu presiden tersebut. Apalagi, para pembantu Presiden itu masuk kategori lingkar dalam Istana. Presiden tinggal memanggil para pembantunya itu untuk memberi keterangan siapa sosok Bunda Putri.

Fakta-fakta yang bermunculan di tengah heboh Bunda Putri ini, tampaknya menjadi penunjuk jalan bagi publik untuk menilai siapa yang berbohong dalam perkara Bunda Putri ini. Bisa saja Presiden SBY benar-benar tidak mengetahui dengan sosok Bunda Putri. Bisa juga Luthfi Hasan Ishaaq berdusta, meski disumpah di bawah mushaf al-Qur'an.

Berbagai kalangan menyebutkan bahwa Bunda Putri itu, bernama lengkap Non Saputri, anak dari Mayor Jenderal Ahmadi, pendiri Golkar. Ahmadi merupakan senior dari Mayor Jenderal Sarwo Edhi, dan sangat dihormati oleh SBY dan Ibu Ani. Dari gambaran ini, kiranya dapat ditarik kesimpulan, Bunda Putri, bukan tokoh fiksi, dan ada, serta memiliki peranan penting, antara SBY, Ani, dan para tokoh partai politik.

Negara besar seperti Indonesia, dan berpenduduk 250 juta, dan memilikki posisi geostrategis yang sangat penting, serta berwilayah sangat luas, tetapi terjadi kolaborasi antara kalangan elite pemerintah dengan sejumlah broker politik dan bisnis, dan mempengaruhi kebijakan yang sangat penting, termasuk bagaimana seorang broker, seperti Bunda Putri ini, kenyataan dipercaya oleh Presiden SBY dan Ibu Ani, serta keluarga Istana.

Ini benar-benar ancaman bagi keamanan negara. Hanya berbekal kepercayaan, kemudian seorang Presiden dan lingkarannya bisa memberikan informasi sangat rahasia kepada seorang broker?

Broker berhasil melakukan penetrasi terhadap pusat kekuasaan, hanya berbekal kedekatan, kepercayaan, atau kekerabatan, dan menjadi operator di lapangan dengan fihak-fihak yang dianggap memiliki kepentingan dengan kekuasaan?

Seperti Istana dengan pemimpin partai politik, pembisnis, dan kalangan kepentingan yang sangat luas.
Bagaimana di awal Orde Baru, jaringan kelompok pengusaha Cina mempenetrasi kekuasaan melalui Mayjen Ali Moertopo, dan dengan menggunakan lembaga CSIS, waktu itu ada tokoh Angkaktan 66, yaitu Liem Bian Koen, Liem Bian Kie, dan Hary Tjan Silalahi, berhasil mempengaruhi dan mengarahkan kekuasaan Soeharto, dan memberikan kekuasaan ekonomi kepada mereka. Sambil menciptakan phobi terhadap kaum pribumi, khususnya Muslim dengan isu Komando Jihad.Sampai di zaman Soeharto, bagaimana kelompok kekuatan pengusaha Cina, dan tokohnya yang memiliki kedekatan, dan dipercaya Soeharto, yaitu Liem Sieo Liong, bisa datang ke Cendana hanya menggunakan celana pendek, dan bertemu dengan Presiden Soeharto.

Karena, Liem hanya berbekal kedekatan dari Soeharto, dan mendapatkan kepercayaan, akibatnya Istana berhasil di jebol. Dampaknya, Soeharto memberikan berbagai fasilitas, termasuk kucuran BLBI, saat Indonesia menghadapi krisis ekonomi, senilai Rp.650 triliun kepada konglomerat Cina.

Di zaman Sudomo menjadi Penglima Kopkamtib, memberikan katebelece kepada pengusaha Cina, Edy Tanzil, dan kemudian melarikan diri ke luar negeri (Cina), dan membawa uang senilai Rp.1.4 triliun. Konon, sekarang Edy Tanzil mendirikan pabrik terbesar di Guangzou.

Berikutnya, bagaimana Mega bisa memberikan pengampunan terhadap konglomerat hitam (Cina), yang sudah melarikan uang Rp 650 triliun ke luar negeri. Semua ini tak terlepas dari sejumlah orang lingkar dalam, termasuk Taufik Kemas yang memiliki kedekatan dengan sejumlah konglomerat Cina, seperti Syamsul Nursalim.

Soeharto menjelang akhir kekuasaannya, dikelilingi si mata "sipit" konglomerat Cina, dan 200 konglomerat Cina itu, akhirnya sekarang menguasai 80 persen asset ekonomi Indonesia. Akibat kepercayaan Sodeharto kepada mereka.
Sekarang terjadi di era SBY, di mana ada mutualisma-simbiosa antara SBY dengan Bunda Putri. Saling menguntungkan diantara mereka. Tentu ini akan menjadi preseden bagi masa depan Indonesia yang serius.

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai pihak pertama yang mengungkap sadapan rekaman yang memuat ihwal Bunda Putri ini seharusnya menindaklanjuti dengan memanggil sosok perempuan yang telah membuat Presiden SBY meradang ini. [5]

Dengan cara ini, publik dapat secara terang apakah mantan Presiden PKS Luthfi Hasan Ishaq yang berbohong atau Presiden RI SBY yang berdusta? Wallahu'alam

Sumber :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar