Struktur dan karakter masyarakat
KAMPUNG adalah: yang kuat secara EKONOMI membantu yang lemah, yang tua
menyayangi yang muda, yang muda menghormati yang tua, memenuhi kebutuhan
sendiri tanpa ingin tergantung pada PIHAK lain, gotong royong, peduli
terhadap MUSIBAH sesama warga kampung, mengelola lahan pertanian secara
mandiri, senasib sepenanggungan, dst.
Perjalanan bangsa selama 69 tahun telah memberi PELAJARAN yang sangat
berharga bagi orang kampung. Sedikit demi sedikit, lahan-lahan pertanian
di kampung-kampung telah dikuasai para IMPERIALIS KAPITALIS.
Penguasaan hajat hidup oleh KAPITALIS OPORTUNIS terhadap hajat hidup
orang kampung kini terjadi begitu luas dan masif.
Usaha-usaha para KAPITALIS telah menyerbu struktur ekonomi masyarakat dan masyarakat kampung banyak yang tidak sadar bahwa uang mereka kini mengalir hanya ke satu PIHAK atau KELOMPOK dan uang yang diterima oleh KELOMPOK TERTENTU digunakan kembali untuk menganeksasi lahan-lahan milik orang kampung yang kini menjadi marjinal (MISKIN).
Usaha-usaha puluhan ribu toko serba ada (Alfa Mart dan Indomart)) telah merajalela sampai ke tingkat DESA dan MENGERUK isi kantong masyarakat kampung. Iklan-iklan di media TELEVISI, RADIO, dst mampu membuai masyarakat untuk terus RAJIN mengeluarkan uangnya dan menjadi masyarakat yang KONSUMTIF. Uang masyarakat yang dibelanjakan ke usaha-usaha WARALABA serta seluruh STRUKTUR jaringan EKONOMINYA telah mampu memiskinkan masyarakat secara ABSOLUT.
Ketika masyarakat KAMPUNG mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu di usaha-usaha WARALABA ataupun PUSAT-PUSAT perbelanjaan atau struktur DISTRIBUSI yang hanya dikendalikan oleh satu KELOMPOK, telah membuat mengalirnya DANA masyarakat yang sangat besar menuju KANTONG-KANTOING kapitalis. Apakah ada dana dari KELOMPOK kapitalis ini yang mengalir ke masyarakat KAMPUNG? Maaf, tak ada seperserpun!!
Gaji yang diterima oleh para pegawai USAHA WARALABA ini kembali HABIS di meja kasir pemilik WARALABA untuk membeli kebutuhan seperti sabun mandi, shampo, parfum, gula, kopi, dst.
Siklus KAPITAL di republik ini berbentuk tunggal dan seragam dan siklus KAPITAL ini dimonopoli oleh kelompok tertentu dan telah menyebabkan ketimpangan EKONOMI yang sangat luas, dahsyat, masif, dan MERUSAK tatanan ekonomi bangsa.
Usaha-usaha INDUSTRI serta jalur DISTRIBUSI produk dikuasai hanya oleh SATU KELOMPOK. Masyarakat kampung yang BEKERJA pada usaha INDUSTRI ini tidak MAMPU untuk hidup layak yang ditandai dengan maraknya DEMO menuntut KENAIKAN upah dan malangnya semua yang menuntut kenaikan upah adalah orang-orang kampung yang telah memberikan segenap tenaganya untuk memakmurkan KELOMPOK TERTENTU.
Produk yang berasal dari INDUSTRI KAPITALIS OPPORTUNIS didistribusikan oleh PERUSAHAAN-PERUSAHAAN distribusi BESAR dan lagi-lagi usaha ini kendalikan oleh KELOMPOK TERTENTU. Dari sini, barang-barang tersebut mengalir ke USAHA-USAHA distribusi menengah sampai ke usaha-usaha RETAIL (eceran). Seluruh struktur, siklus usaha, siklus distribusi, dan siklus KAPITAL hanya mengalir, BERGERAK, dan DIKUASAI secara TOTAL oleh KELOMPOK TERTENTU.
Bila ada masyarakat KAMPUNG yang mencoba untuk usaha maka bisa dipastikan usaha mereka akan HANCUR berkeping-keping dalam waktu singkat. KELOMPOK usaha serta distribusi retail mereka itu laksana USAHA KELUARGA BESAR yang saling membantu dengan memberi POTONGAN HARGA yang BESAR untuk SESAMA mereka. Apakah MEREKA memberi POTONGAN HARGA bagi usaha-usaha yang dimiliki oleh MASYARAKAT KAMPUNG? Maaf, tidak ada!!
Usaha masyarakat KAMPUNG semakin RUSAK ketika masyarakat hendak meminjam uang ke bank. Bunga BANK yang mencekik LEHER dan KETIDAKADILAN dalam usaha telah membuat puluhan ribu INDUSTRI dan USAHA kecil menjadi TERPASUNG dan TERSANDERA alias HIDUP SEGAN MATI TAK MAU. Lagi-lagi masyarakat KAMPUNG bertemu dengan KELOMPOK yang sama yang mengendalikan perbankan.
Ketika PINJAMAN bank tak mampu dilunasi maka harta masyarakat berupa tanah atau bangunan diambil paksa oleh perbankan tanpa AMPUN dan TANAH-TANAH serta BANGUNAN milik masyarakat dilelang oleh bank dan dapat dipastikan bahwa pembelinya adalah KELOMPOK itu lagi. Apa akibatnya? Akibatnya adalah masyarakat menjadi pengangguran dan jatuh miskin. Ribuan masyarakat ini mengalami stress berat dan banyak diantara mereka mengakhiri sendiri hidupnya dan berita-berita seperti ini bisa kita jumpai di seantero koran-koran daerah ataupun menimpa tetangga kita bahkan anggota keluarga kita.
Krisis EKONOMI dan POLITIK tahun 1998 tidaklah berdiri sendiri tetapi sebuah LETUPAN dari ribuan masalah yang terakumulasi. Strategi ekonomi yang didikte asing berupa TRICKLE DOWN ECONOMICS yang menyatakan bahwa ekonomi masyarakat kampung bisa tumbuh bila usaha-usaha para ORANG KAYA diberi FASILITAS yang sebesar-besarnya oleh negara. Fasilitas pinjaman usaha SWASTA yang dikendlikan oleh KELOMPOK TERTENTU mendapat fasilitas yang LUAR BIASA besar, seperti BUNGA PINJAMAN yang KECIL, penghapusan pajak (tax holiday), dan USAHA tanpa ASET bisa dijaminkan untuk mendapat fasilitas pinjaman pemerintah.
Apa yang terjadi kemudian?
Ya, para ORANG KAYA di negeri ini sengaja membangkrutkan dirinya untuk mendapat fasilitas BANTUAN DANA secara langsung (BLBI) dengan nilai yang sangat BESAR, yaitu 670 TRILIUN di tahun 1999. Para PENGUSAHA BESAR ini tak lebih adalah PARA OPPORTUNIS ekonomi yang mencari keuntungan untuk pribadi serta KELOMPOK mereka sendiri. Pemindahan seluruh aset para TAIPAN (Liem Sioe Liong) yang bernilai RATUSAN TRILIUN dari INDONESIA menuju SINGAPURA dilakukan sejak 1997 dan selesai tepat sebelum meletusnya Mei 1998. Kasus para TAIPAN ini menjadi pemicu KRISIS 1998. Pertanyannya adalah mengapa para TAIPAN ini memindahkan seluruh asetnya tepat sebelum krisis MEI 1998 dan mengapa menuju SINGAPURA? Apakah mereka sudah tahu akan adanya KRISIS MEI 1998? Mengapa mereka TAK PEDULI dengan ekonomi bangsa ini tetapi dengan sengaja mengalirkan dana-dana mereka ke luar negeri setelah menangguk keuntungan yang besar dengan mengeksploitasi masyarakat serta ekonomi bangsa ini? Apa keuntungan masyarakat dan bangsa ini atas keberadaan mereka di republik ini? Maaf, TIDAK ADA sama sekali!! Mereka Hanya PARASIT di republik ini. Lalu mengapa masyarakat masih memberi KEUNTUNGAN FANTASTIS pada mereka dengan bekerja, mengkonsumsi produk mereka, dan membelanjakan uang pada jaringan KELOMPOK USAHA MEREKA? Apakah masyarakat KAMPUNG sesungguhnya MAMPU untuk saling mensejahterakan atau dengan kata lain bahwa MASYARAKAT bisa bergotong ROYONG untuk saling berkerja sama sehingga dana-dana yang berasal dari kantong celana masyarakat kampung kembali masuk ke kantong masyarakat kampung?
Mereka yang tak mampu mengembalikan pinjaman negara segera melarikan diri keluar negeri dan menjadi buronan BLBI. Malangnya adalah semua pinjaman yang diberi oleh negara nota bene uang rakyat Indonesia kepada mereka yang jumlahnya sangat besar masih dibantu dan dilindungi oleh rezim saat itu dengan fasilitas RELEASED and DISCARGE tahun 2001 dan 2002 alias DIBEBASKAN dan TIDAK DITUNTUT di muka HUKUM. .
Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta maka INDONESIA menjadi pasar yang sangat besar bagi KAPITALIS untuk menangguk KEUNTUNGAN. Pasar BEBAS ASEAN yang mulai diberlakukan 2015 dan hasil pertemuan APEC di BEIJING yang membebaskan biaya masuk atas masuknya produk-produk asing tidak bisa dilihat sedikitpun sebagai sebuah keuntungan bagi masyarakat kampung sebagai konsumen terbesar di republik ini.
Siklus EKONOMI, produksi, distribusi, serta RETAIL yang dikuasai kelompok tertentu untuk mengeksploitasi ekonomi serta sumber daya masyarakat kampung sesungguhnya dapat dikonter dengan STRATEGI GOTONG ROYONG dan masyarakat KAMPUNG pasti mampu untuk saling mensejahterakan sebelum masyarakat kampung di negeri ini menjadi seperti masyarakat Indian di AS, Aborigin di Australia, Maori di Selandia Baru, Pashtun di Afganistan, Tutsi dan Hutu di Afrika Selatan, rakyat vietnam, Melayu di Singapura dst, yaitu menjadi masyarakat MISKIN dan TERPOJOK di negeri sendiri serta tinggal di PERKAMPUNGAN-PERKAMPUNGAN (enclaves) yang dikhususkan serta dijaga sangat ketat oleh para KAPITALIS dan IMPERIALIS.,
Caranya?
1. Menyadari bahwa sistem ekonomi kita berbentuk MONOPOLI SEMPURNA karena hanya dikuasai oleh satu KELOMPOK saja mulai dari HULU sampai HILIR (Pabrik sampai usaha retail atau eceran).
2. Bahwa sistem MONOPOLI SEMPURNA ini tidak memberikan keuntungan sedikitpun kepada masyarakat kampung bahkan memiliki andil sangat besar untuk menghancurkan ekonomi masyarakat kampung. Lihatlah siapa kini yang memiliki dan menguasai tanah-tanah dan pertokoan?
3. Bahwa usaha-usaha WARALABA yang telah mencapai puluhan ribu di seantero desa di Indonesia seharusnya diambil alih oleh pemerintah daerah dan sebesar-besarnya digunakan bagi bergeraknya usaha kecil masyarakat.
4. Pemerintah daerah harus memberikan bimbingan bagi usaha kecil dan memberi fasilitas pinjaman tanpa bunga atau sebagai modal bergulir bagi masyarakat kampung dimana dana-dana itu dipertanggungjawabkan oleh organisasi ekonomi masyarakat kampung itu sendiri. Bimbingan juga meliputi managemen usaha serta kesehatan lingkungan dan kesehatan produk. Sudah dapat dipastikan bahwa industri-industri makanan besar dan minuman yang dibuat para KAPITALIS yang beredar di masyarakat mengandung racun untuk membunuh masyarakat kampung. Jangan heran bila kini kita temui banyak anak-anak SD telah menderita DIABETES dan maag akut karena selalu mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung gula buatan, seperti ASPARTAM saat di sekolah (jajan di sekolah) dan saat pulang sekolah.
5. Masyarakat kampung harus berani untuk membuat industri kecil karena masyarakat kampung bisa dipastikan menjadi konsumen dari produk yang mereka buat
Apa yang terpenting?
Yang terpenting adalah MEMULAI untuk membeli PRODUK-PRODUK yang dijual dan diproduksi oleh masyarakat kampung walau kita tahu bahwa harga produk yang dijual oleh masyarakat kampung sedikit lebih tinggi daripada yang dijual oleh toko-toko retail yang dimiliki oleh kelompok tertentu.
Mengapa harga-harga produk yang dijual oleh masyarakat kampung lebih tinggi atau lebih mahal dari toko-toko yang dimiliki oleh kelompok tertentu? Ya, karena para pengusaha masyarakat kampung tidak mendapat DISKON sebesar yang diberikan kepada kelompok KAPITALIS OPORTUNIS mereka sendiri serta jangka waktu pembayaran yang diberikan kepada para pengusaha kampung lebih singkat. Pengusaha distribusi dari kelompok tertentu memberikan potongan harga yang besar bagi kelompok mereka sendiri (15-40%) sedangkan bagi usaha masyarakat kampung tidak diberikan diskon. Kalaupun diberikan diskon maka DISKON itu cuma basa-basi alias tak lebih dari 5% saja. Bagaimana mungkin bila sistem dan cara-cara yang tidak fair dan adil ini bisa berlangsung ratusan tahun sampai saat ini dan dari sini pula kita bisa memaklumi mengapa hanya KELOMPOK mereka saja yang bisa menjadi kaya di republik ini. Mengapa masyarakat tidak menyadari keadaan tidak fair ini? Apakah masyarakat sesungguhnya sudah tahu dengan keadaan ini tapi tak mampu berbuat apa-apa?
Inilah FAKTA yang terang benderang di lapangan sehingga kita bisa maklumi bahwa ekonomi republik ini hanya dikuasai oleh kelompok tertentu saja.
Masyarakat kampung sesungguhnya BISA dan PASTI BISA nmembentuk SIKLUS PRODUKSI dan SIKLUS KAPITAL secara mandiri dan mantap bila seluruh masyarakat kampung HANYA dan HANYA membeli PRODUK dari para pengusaha masyarakat kampung atau hanya belanja di toko-toko yang dimiliki oleh masyarakat kampung. Selanjutnya, para pengusaha dari masyarakat kampung hanya belanja pada distributor-distributor yang berasal dari masyarakat kampung. Para ditributor masyarakat kampung hanya membeli produk-produk yang dibuat oleh industri atau pabrik-pabrik yang dimiliki 100% oleh para pengusaha masyarakat kampung. Terakhir adalah bahwa industri-industri dan pabrik-pabrik yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung hanya menerima bahan baku industri mereka dari para pemasok yang berasal dari masyarakat kampung.
Kemudian para pengusaha menengah dan atas yang berasal dari masyarakat kampung membentuk lembaga-lembaga pembiayaan yang dikhususkan untuk para pengusaha masyarakat kampung saja.
Hanya dengan strategi ini maka seluruh aset masyarakat kampung yang telah tergadai di perbankan dan lembaga pembiayaan yang dimiliki kelompok KAPITALIS dapat KEMBALI DIREBUT.
Bila para KAPITALIS yang berada di republik ini, para kapitalis regional ASEAN dan ASIA, dan KAPITALIS GLOBAL telah membuat kesepakatan BERSAMA di APEC BEIJING untuk MENGUASAI DAN MENGEKSPLOITASI SELURUH SUMBER DAYA ALAM NEGARA KITA (SENGAJA DIUNDANG OLEH REZIM INI) , SUMBER DAYA MANUSIA (BURUH YANG MURAH), DAN SUMBER DAYA EKONOMI (INVESTASI LANGSUNG SERTA BEBAS MEMASARKAN PRODUK MEREKA SECARA LANGSUNG KE TOKO-TOKO DAN WARUNG-WARUNG) dan MENARGETKAN PENGUASAAN TOTAL 100% termasuk MENGUASAI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN sampai tingkat DESA dalam kurun waktu 15 tahun ini, yaitu 2030........MAKA STRATEGI dan RENCANA JAHAT mereka dapat kita HANCURKAN SEBELUM 2020 dengan STRATEGI GOTONG ROYONG antar sesama masyarakat KAMPUNG.
Mulai BESOK, 14 November 2014, kita semua MEMASTIKAN untuk tidak lagi mengalirkan uang kita walau hanya Rp50 (pecahan terkecil) kepada kelompok USAHA KAPITALIS OPORTUNIS ini tetapi kita akan mengalirkan uang kita atau belanja di tempat usaha, warung-warung, serta toko-toko yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung.
Bila mereka mengecam STRATEGI ini dengan kalimat RASIALIS dan DISKRIMINASI maka sadarlah dan perhatikanlah bahwa kata-kata TERSEBUT adalah LUDAH MEREKA yang dibuang ke wajah-wajah kita. Mengapa? Karena kedua kata tersebut tidak berlaku bagi MEREKA tetapi hanya berlaku dan diarahkan kepada masyarakat kampung. Lihatlah POLA RASIALIS dan DISKRIMINASI yang dilakukan oleh PERUSAHAAN-PERUSAHAAN yang dimiliki KELOMPOK KAPITALIS OPPORTUNIS ini pada sistem perekrutan. penggajian, serta jenjang karir pada perusahaan-perusahaan tersebut. Bila dua kata itu tidak DIGEMARI oleh mereka untuk menstigmatisasi dan menjatuhkan mental masyarakat kampung maka pastilah EKONOMI REPUBLIK ini akan tumbuh secara seimbang. sehat, dan adil. Apa fakta yang terjadi? Yang terjadi adalah bahwa EKONOMI KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS ini bisa MELEJIT kekayaannya sampai ke angkasa hanya dalam kurun waktu 30 tahun sedangkan ekonomi masyarakat kampung jatuh menghujam sampai ke dalam bumi (miskin absolut).
Begitu pula para BURUH MURAH yang bekerja di industri-industri KELOMPOK tertentu, bekerjalah ANDA untuk mencari PENGETAHUAN dan PENGALAMAN sehingga dalam waktu dua tahun ke depan ANDA mampu untuk membuat industri kecil dan memproduksi produk-produk yang dibuat oleh perusahaan di tempat anda bekerja saat ini. Mengapa ANDA harus terus-menerus BEKERJA menjadi BURUH dan MELAKUKAN demonstrasi tiap tahun untuk MEMOHON KENAIKAN UPAH ketika ANDA tahu dan SADAR bahwa industri-industri tempat ANDA bekerja saat ini hanya MEMANFAATKAN TENAGA ANDA sebagai buruh murah mereka? Apakah ADA BURUH yang bisa menjadi kaya dari gaji mereka? Apakah ANDA tidak sadar bahwa TANAH-TANAH orang tua ANDA di kampung-kampung telah tergadai dan terjual kepada kelompok tertentu? Dimana harga DIRI kita ketika kita pulang ke kampung-kampung menemui kenyataan bahwa rumah orang tua kita kini berdiri di tanah yang bukan milik kita lagi alias sudah tergadai? Mengapa para BURUH tidak meneriakkan kepada para KAPITALIS: GO TO HELL WITH YOU? Mengapa kita tak berani untuk berkata bahwa kita tidak sudi lagi menjadi buruh mereka? Apakah mereka (kelompok tertentu) ini mampu memproduksi barang-barang tanpa kehadiran ANDA sebagai buruh murah meriah? Ya, mereka tidak akan mampu MEMPRODUKSI DAN MEREKA akan SEGERA gulung TIKAR.
Jargon KAPITALIS yang menyatakan bahwa INVESTASI PARA KAPITALIS di republik ini dapat menyerap lapangan KERJA sesungguhnya cuma lagu KEBOHONGAN bagi BURUH-BURUH yang PANIK dan LEMAH. Mengapa? Karena para BURUH ini adalah TENAGA KERJA MURAH MERIAH untuk dieksploitasi tenaga dan harga dirinya. Sistem OUTSOURCING yang sengaja dibentuk KAPITALIS adalah sebuah cara ADU DOMBA kepada seluruh masyarakat kampung dan MENGHENTIKAN hak-hak para buruh secara penuh. Mengapa jutaan para BURUH yang berasal dari masyarakat KAMPUNG ini tidak berteriak secara serempak kepada para KAPITALIS OPORTUNIS ini, “GO TO HELL WITH YOUR MONEY?”
Bila puluhan juta masyarakat KAMPUNG tidak SUDI bekerja pada industri kelompok KAPITALIS oportunis ini maka SESUNGGUHNYA kita telah menghambat rencana mereka untuk mengeksploitasi seluruh sumber daya republik ini. Mengapa? Karena INDUSTRI mereka tak akan pernah bekerja bila tak ada seorangpun dari masyarakat KAMPUNG yang SUDI bekerja pada MEREKA. Usaha-usaha pertambangan dan energi yang dimiliki oleh para KAPITALIS akan segera TUTUP dan akhirnya sumber daya alam kita bisa kita selamatkan.
Jangan jadikan diri kita menjadi BURUH MURAH di negeri kita sendiri sementara para orang tua kita yang telah berjuang bagi berdirinya republik ini HANYA dan HANYA ingin melihat anak cucu mereka dapat hidup makmur setelah mereka memerdekakan republik ini.
Jangan KHIANATI cita-cita para orang tua kita.
Mulailah untuk menjadi PENGUSAHA KECIL, SEDERHANA, dan yakinlah bahwa produk-produk yang ANDA buat akan dibeli dan dikonsumsi oleh SAUDARA-SAUDARA sekampung. Mengapa? Karena semua orang sekampung sudah sadar bahwa mereka harus BERUBAH, yaitu menjadi pengusaha-pengusaha.
KEDAULATAN BERADA DI TANGAN ORANG KAMPUNG DAN DILAKUKAN SEPENUHNYA OLEH ORANG KAMPUNG PULA.
Pastikan bahwa hari ini menjadi hari untuk MERENUNG SECARA MENDALAM dan MENGAMBIL KEPUTUSAN untuk BERDAULAT secara ekonomi.
Mari kita jadikan tanggal 14 NOVEMBER sebagai hari BERDAULAT bagi masyarakat KAMPUNG yang berada di desa-desa dan kota-kota.
Mari kita buktikan bersama-sama dan membiarkan para KAPITALIS dan OPPORTUNIS EKONOMI ini membangun industri mereka sendiri, mendistribusikan sendiri, dan mengkonsumsi sendiri produk-produk yang mereka buat. Apakah mereka mampu?
Mari kita BUKTIKAN bersama sama bahwa ORANG SEKAMPUNG bisa BERGOTONG ROYONG, BEKERJA SAMA, dan KOMPAK untuk membuat industri, mendistribusi, dan mengkonsumsi produk orang sekampung sendiri.
Siapa yang akan menjadi ORANG-ORANG kaya di republik ini dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang? Ya, orang-orang sekampung kita akan banyak menjadi orang-orang kaya dan kita semua bangga bahwa orang-orang kaya tersebut adalah saudara-saudara kita sendiri!!
Apakah pelajaran kasus 1998 dimana para KAPITALIS OPPORTUNIS ini melarikan kekayaan republik ini keluar dari Indonesia dan banyak kasus lain yang sambung-menyambung sampai saat ini adalah sebagai pelajaran sangat berharga bagi seluruh orang sekampung?. Kesepakatan para KAPITALIS di APEC BEIJING dan PERNYATAAN-PERNYATAAN para pejabat ANTEK asing yang merendahkan serta menghina kita sebagai orang sekampung JUGA HARUS KITA PETIK SEBAGAI PELAJARAN TERAKHIR DAN MENJADI PENUTUP BAGI BUKU BURUK BAGI BANGSA INI. MENGAPA? Karena masyarakat sekampung akan mulai untuk MENULIS PELAJARAN dengan TINTA, PULPEN, BUKU, dst yang dibuat dan didistribusikan oleh saudara-saudara kita sekampung!!
Ingat, mulai 14 November, kita HANYA dan HANYA dan HANYA dan SEKALI LAGI HANYA mengalirkan uang-uang kita ke warung-warung, toko-toko, distributor-distributor, dan industri-industri yang DIMILIKI OLEH orang-orang SEKAMPUNG.
inilah salah satu SOFTWARE perjuanagan kita sebagai masyarakat sekampung, senasib, sepenanggungan, seia-sekata, kompak, bersatu, dan tidak bisa diadu domba . Inilah strategi JITU dan sistem bagi warga kampung untuk saling melindungi. Strategi ini juga bisa kita sebuat sebagai KAMPUNG'S STRATEGIC DEFENCE
Masyarakat SEKAMPUNG juga sudah bisa MEMASTIKAN bahwa mulai tanggal 1 Mei 2015 sebagai hari BURUH INTERNASIONAL (May Day) kita semua tidak pernah lagi melihat buruh-buruh yang demontrasi menuntut kenaikan UPAH karena tidak ada lagi warga sekampung yang menjadi buruh di industri-industri yang dimiliki para KAPITALIS OPPORTUNIS!! Mengapa? Karena masyarakat sekampung saat itu telah menjadi pengusaha-pengusaha yang berdaulat dan bersatu untuk bersama-sama memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula.
Masyarakat sekampung ingin melihat bahwa pertokoan-pertokoan di mall-mall dan pusat perbelanjaan semuanya dimiliki oleh saudara-saudara sekampung kita pada tahun 2020!!
Berhematlah mulai sekarang karena KAPAL REPUBLIK ini akan segera menghadapi BADAI besar di tengah SAMUDRA karena LAUT tidak selalu TENANG.
Pastikan mulai 14 November 2014 kita sebagai ORANG KAMPUNG hanya berbelanja di tempat-tempat USAHA yang dimilki oleh orang-orang sekampung. Mengapa? Karena mereka adalah anak-anak dari teman-teman orang tua kita yang dulu senasib seperjuangan untuk memerdekakan republik ini. Dan yang pasti, keuntungan yang diperoleh oleh warga sekampung kita akan kembali ke kampung karena warga kampung tak mungkin membangun rumah di negeri yang asing atau di luar Indonesia.
Mari kita hargai dan hormati produk serta usaha-usaha yang dilakukan para warga sekampung karena kita yakin bahwa produk-produk warga sekampung akan meningkat kualitasnya seiring dengan keuntungan yang kita berikan kepada mereka.
KESADARAN KITA SEBAGAI WARGA KAMPUNG AKAN MENYELAMATKAN BANGSA INI.
Materi diskusi seperti ini harus terus-menerus DIKEMBANGKAN DAN didengungkan oleh semua warga sekampung untuk membangkitkan KESADARAN BERSAMA KITA SEBAGAI BANGSA.
Mari kita laksanakan program:
I ONLY BUY FROM YOU, BROTHER .
SAYA HANYA BELANJA PADAMU WAHAI SAUDARAKU.
Kata-kata di atas bisa diperluas menjadi Tag Line ataupun SLOGAN bersama seluruh masyarakat kampung. Penulis membayangkan bahwa kata-kata di atas tercetak di baju-baju generasi muda dengan desain-desain yang indah, ada di toko-toko, dan semua jenis ruang usaha yang dimiliki oleh WARGA SEKAMPUNG.
Cukuplah sampai disini saja ketika di masa lalu bahkan sampai SEKARANG warga sekampung hanya menjadi warga KELAS TIGA setelah kelompok IMPERIALIS dan KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS.
‘I ONLY BUY FROM YOU, BROTHER” akan membalikkan keadaan sehingga warga kampung bisa menjadi WARGA KELAS SATU di negerinya sendiri dan warga kelas satu melihat bahwa posisi buruh yang murah meriah itu kini telah diisi oleh para imperialis dan kapitalis oportunis. Mengapa? Karena tak ada seorangpun dari warga sekampung yang sudi bekerja pada industri yang dimiliki para IMPERIALIS dan KAPITALIS OPORTUNIS!!
Kita juga yakin bahwa desain slogan.”I ONLY BUY FROM YOU BROTHER” mulai bermunculan dan akhirnya menjadi TREND SETTER bagi kita semua di MEDSOS dan media-media lainnya.
Apakah SAUDARAKU SEMUA bersedia dan riang HATI untuk mendesainnya dan memunculkannya di G-KIR dan semua MEDSOS?
Mengapa?
Karena........
I ONLY BUY FROM YOU BROTHER.
Sekali lagi, mulai BESOK, , kita semua MEMASTIKAN untuk tidak lagi mengalirkan uang kita walau hanya Rp50 (pecahan terkecil) kepada kelompok USAHA KAPITALIS OPORTUNIS ini tetapi kita akan mengalirkan uang kita atau belanja di tempat usaha, warung-warung, serta toko-toko yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung.
Hanya KEBODOHAN dan KEDUNGUAN yang menyebabkan kita masih berbelanja pada KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS!!
I ONLY BUY FROM YOU BROTHER.
Terima kasih
Usaha-usaha para KAPITALIS telah menyerbu struktur ekonomi masyarakat dan masyarakat kampung banyak yang tidak sadar bahwa uang mereka kini mengalir hanya ke satu PIHAK atau KELOMPOK dan uang yang diterima oleh KELOMPOK TERTENTU digunakan kembali untuk menganeksasi lahan-lahan milik orang kampung yang kini menjadi marjinal (MISKIN).
Usaha-usaha puluhan ribu toko serba ada (Alfa Mart dan Indomart)) telah merajalela sampai ke tingkat DESA dan MENGERUK isi kantong masyarakat kampung. Iklan-iklan di media TELEVISI, RADIO, dst mampu membuai masyarakat untuk terus RAJIN mengeluarkan uangnya dan menjadi masyarakat yang KONSUMTIF. Uang masyarakat yang dibelanjakan ke usaha-usaha WARALABA serta seluruh STRUKTUR jaringan EKONOMINYA telah mampu memiskinkan masyarakat secara ABSOLUT.
Ketika masyarakat KAMPUNG mengeluarkan uangnya untuk membeli sesuatu di usaha-usaha WARALABA ataupun PUSAT-PUSAT perbelanjaan atau struktur DISTRIBUSI yang hanya dikendalikan oleh satu KELOMPOK, telah membuat mengalirnya DANA masyarakat yang sangat besar menuju KANTONG-KANTOING kapitalis. Apakah ada dana dari KELOMPOK kapitalis ini yang mengalir ke masyarakat KAMPUNG? Maaf, tak ada seperserpun!!
Gaji yang diterima oleh para pegawai USAHA WARALABA ini kembali HABIS di meja kasir pemilik WARALABA untuk membeli kebutuhan seperti sabun mandi, shampo, parfum, gula, kopi, dst.
Siklus KAPITAL di republik ini berbentuk tunggal dan seragam dan siklus KAPITAL ini dimonopoli oleh kelompok tertentu dan telah menyebabkan ketimpangan EKONOMI yang sangat luas, dahsyat, masif, dan MERUSAK tatanan ekonomi bangsa.
Usaha-usaha INDUSTRI serta jalur DISTRIBUSI produk dikuasai hanya oleh SATU KELOMPOK. Masyarakat kampung yang BEKERJA pada usaha INDUSTRI ini tidak MAMPU untuk hidup layak yang ditandai dengan maraknya DEMO menuntut KENAIKAN upah dan malangnya semua yang menuntut kenaikan upah adalah orang-orang kampung yang telah memberikan segenap tenaganya untuk memakmurkan KELOMPOK TERTENTU.
Produk yang berasal dari INDUSTRI KAPITALIS OPPORTUNIS didistribusikan oleh PERUSAHAAN-PERUSAHAAN distribusi BESAR dan lagi-lagi usaha ini kendalikan oleh KELOMPOK TERTENTU. Dari sini, barang-barang tersebut mengalir ke USAHA-USAHA distribusi menengah sampai ke usaha-usaha RETAIL (eceran). Seluruh struktur, siklus usaha, siklus distribusi, dan siklus KAPITAL hanya mengalir, BERGERAK, dan DIKUASAI secara TOTAL oleh KELOMPOK TERTENTU.
Bila ada masyarakat KAMPUNG yang mencoba untuk usaha maka bisa dipastikan usaha mereka akan HANCUR berkeping-keping dalam waktu singkat. KELOMPOK usaha serta distribusi retail mereka itu laksana USAHA KELUARGA BESAR yang saling membantu dengan memberi POTONGAN HARGA yang BESAR untuk SESAMA mereka. Apakah MEREKA memberi POTONGAN HARGA bagi usaha-usaha yang dimiliki oleh MASYARAKAT KAMPUNG? Maaf, tidak ada!!
Usaha masyarakat KAMPUNG semakin RUSAK ketika masyarakat hendak meminjam uang ke bank. Bunga BANK yang mencekik LEHER dan KETIDAKADILAN dalam usaha telah membuat puluhan ribu INDUSTRI dan USAHA kecil menjadi TERPASUNG dan TERSANDERA alias HIDUP SEGAN MATI TAK MAU. Lagi-lagi masyarakat KAMPUNG bertemu dengan KELOMPOK yang sama yang mengendalikan perbankan.
Ketika PINJAMAN bank tak mampu dilunasi maka harta masyarakat berupa tanah atau bangunan diambil paksa oleh perbankan tanpa AMPUN dan TANAH-TANAH serta BANGUNAN milik masyarakat dilelang oleh bank dan dapat dipastikan bahwa pembelinya adalah KELOMPOK itu lagi. Apa akibatnya? Akibatnya adalah masyarakat menjadi pengangguran dan jatuh miskin. Ribuan masyarakat ini mengalami stress berat dan banyak diantara mereka mengakhiri sendiri hidupnya dan berita-berita seperti ini bisa kita jumpai di seantero koran-koran daerah ataupun menimpa tetangga kita bahkan anggota keluarga kita.
Krisis EKONOMI dan POLITIK tahun 1998 tidaklah berdiri sendiri tetapi sebuah LETUPAN dari ribuan masalah yang terakumulasi. Strategi ekonomi yang didikte asing berupa TRICKLE DOWN ECONOMICS yang menyatakan bahwa ekonomi masyarakat kampung bisa tumbuh bila usaha-usaha para ORANG KAYA diberi FASILITAS yang sebesar-besarnya oleh negara. Fasilitas pinjaman usaha SWASTA yang dikendlikan oleh KELOMPOK TERTENTU mendapat fasilitas yang LUAR BIASA besar, seperti BUNGA PINJAMAN yang KECIL, penghapusan pajak (tax holiday), dan USAHA tanpa ASET bisa dijaminkan untuk mendapat fasilitas pinjaman pemerintah.
Apa yang terjadi kemudian?
Ya, para ORANG KAYA di negeri ini sengaja membangkrutkan dirinya untuk mendapat fasilitas BANTUAN DANA secara langsung (BLBI) dengan nilai yang sangat BESAR, yaitu 670 TRILIUN di tahun 1999. Para PENGUSAHA BESAR ini tak lebih adalah PARA OPPORTUNIS ekonomi yang mencari keuntungan untuk pribadi serta KELOMPOK mereka sendiri. Pemindahan seluruh aset para TAIPAN (Liem Sioe Liong) yang bernilai RATUSAN TRILIUN dari INDONESIA menuju SINGAPURA dilakukan sejak 1997 dan selesai tepat sebelum meletusnya Mei 1998. Kasus para TAIPAN ini menjadi pemicu KRISIS 1998. Pertanyannya adalah mengapa para TAIPAN ini memindahkan seluruh asetnya tepat sebelum krisis MEI 1998 dan mengapa menuju SINGAPURA? Apakah mereka sudah tahu akan adanya KRISIS MEI 1998? Mengapa mereka TAK PEDULI dengan ekonomi bangsa ini tetapi dengan sengaja mengalirkan dana-dana mereka ke luar negeri setelah menangguk keuntungan yang besar dengan mengeksploitasi masyarakat serta ekonomi bangsa ini? Apa keuntungan masyarakat dan bangsa ini atas keberadaan mereka di republik ini? Maaf, TIDAK ADA sama sekali!! Mereka Hanya PARASIT di republik ini. Lalu mengapa masyarakat masih memberi KEUNTUNGAN FANTASTIS pada mereka dengan bekerja, mengkonsumsi produk mereka, dan membelanjakan uang pada jaringan KELOMPOK USAHA MEREKA? Apakah masyarakat KAMPUNG sesungguhnya MAMPU untuk saling mensejahterakan atau dengan kata lain bahwa MASYARAKAT bisa bergotong ROYONG untuk saling berkerja sama sehingga dana-dana yang berasal dari kantong celana masyarakat kampung kembali masuk ke kantong masyarakat kampung?
Mereka yang tak mampu mengembalikan pinjaman negara segera melarikan diri keluar negeri dan menjadi buronan BLBI. Malangnya adalah semua pinjaman yang diberi oleh negara nota bene uang rakyat Indonesia kepada mereka yang jumlahnya sangat besar masih dibantu dan dilindungi oleh rezim saat itu dengan fasilitas RELEASED and DISCARGE tahun 2001 dan 2002 alias DIBEBASKAN dan TIDAK DITUNTUT di muka HUKUM. .
Dengan jumlah penduduk mencapai 250 juta maka INDONESIA menjadi pasar yang sangat besar bagi KAPITALIS untuk menangguk KEUNTUNGAN. Pasar BEBAS ASEAN yang mulai diberlakukan 2015 dan hasil pertemuan APEC di BEIJING yang membebaskan biaya masuk atas masuknya produk-produk asing tidak bisa dilihat sedikitpun sebagai sebuah keuntungan bagi masyarakat kampung sebagai konsumen terbesar di republik ini.
Siklus EKONOMI, produksi, distribusi, serta RETAIL yang dikuasai kelompok tertentu untuk mengeksploitasi ekonomi serta sumber daya masyarakat kampung sesungguhnya dapat dikonter dengan STRATEGI GOTONG ROYONG dan masyarakat KAMPUNG pasti mampu untuk saling mensejahterakan sebelum masyarakat kampung di negeri ini menjadi seperti masyarakat Indian di AS, Aborigin di Australia, Maori di Selandia Baru, Pashtun di Afganistan, Tutsi dan Hutu di Afrika Selatan, rakyat vietnam, Melayu di Singapura dst, yaitu menjadi masyarakat MISKIN dan TERPOJOK di negeri sendiri serta tinggal di PERKAMPUNGAN-PERKAMPUNGAN (enclaves) yang dikhususkan serta dijaga sangat ketat oleh para KAPITALIS dan IMPERIALIS.,
Caranya?
1. Menyadari bahwa sistem ekonomi kita berbentuk MONOPOLI SEMPURNA karena hanya dikuasai oleh satu KELOMPOK saja mulai dari HULU sampai HILIR (Pabrik sampai usaha retail atau eceran).
2. Bahwa sistem MONOPOLI SEMPURNA ini tidak memberikan keuntungan sedikitpun kepada masyarakat kampung bahkan memiliki andil sangat besar untuk menghancurkan ekonomi masyarakat kampung. Lihatlah siapa kini yang memiliki dan menguasai tanah-tanah dan pertokoan?
3. Bahwa usaha-usaha WARALABA yang telah mencapai puluhan ribu di seantero desa di Indonesia seharusnya diambil alih oleh pemerintah daerah dan sebesar-besarnya digunakan bagi bergeraknya usaha kecil masyarakat.
4. Pemerintah daerah harus memberikan bimbingan bagi usaha kecil dan memberi fasilitas pinjaman tanpa bunga atau sebagai modal bergulir bagi masyarakat kampung dimana dana-dana itu dipertanggungjawabkan oleh organisasi ekonomi masyarakat kampung itu sendiri. Bimbingan juga meliputi managemen usaha serta kesehatan lingkungan dan kesehatan produk. Sudah dapat dipastikan bahwa industri-industri makanan besar dan minuman yang dibuat para KAPITALIS yang beredar di masyarakat mengandung racun untuk membunuh masyarakat kampung. Jangan heran bila kini kita temui banyak anak-anak SD telah menderita DIABETES dan maag akut karena selalu mengkonsumsi produk makanan dan minuman yang mengandung gula buatan, seperti ASPARTAM saat di sekolah (jajan di sekolah) dan saat pulang sekolah.
5. Masyarakat kampung harus berani untuk membuat industri kecil karena masyarakat kampung bisa dipastikan menjadi konsumen dari produk yang mereka buat
Apa yang terpenting?
Yang terpenting adalah MEMULAI untuk membeli PRODUK-PRODUK yang dijual dan diproduksi oleh masyarakat kampung walau kita tahu bahwa harga produk yang dijual oleh masyarakat kampung sedikit lebih tinggi daripada yang dijual oleh toko-toko retail yang dimiliki oleh kelompok tertentu.
Mengapa harga-harga produk yang dijual oleh masyarakat kampung lebih tinggi atau lebih mahal dari toko-toko yang dimiliki oleh kelompok tertentu? Ya, karena para pengusaha masyarakat kampung tidak mendapat DISKON sebesar yang diberikan kepada kelompok KAPITALIS OPORTUNIS mereka sendiri serta jangka waktu pembayaran yang diberikan kepada para pengusaha kampung lebih singkat. Pengusaha distribusi dari kelompok tertentu memberikan potongan harga yang besar bagi kelompok mereka sendiri (15-40%) sedangkan bagi usaha masyarakat kampung tidak diberikan diskon. Kalaupun diberikan diskon maka DISKON itu cuma basa-basi alias tak lebih dari 5% saja. Bagaimana mungkin bila sistem dan cara-cara yang tidak fair dan adil ini bisa berlangsung ratusan tahun sampai saat ini dan dari sini pula kita bisa memaklumi mengapa hanya KELOMPOK mereka saja yang bisa menjadi kaya di republik ini. Mengapa masyarakat tidak menyadari keadaan tidak fair ini? Apakah masyarakat sesungguhnya sudah tahu dengan keadaan ini tapi tak mampu berbuat apa-apa?
Inilah FAKTA yang terang benderang di lapangan sehingga kita bisa maklumi bahwa ekonomi republik ini hanya dikuasai oleh kelompok tertentu saja.
Masyarakat kampung sesungguhnya BISA dan PASTI BISA nmembentuk SIKLUS PRODUKSI dan SIKLUS KAPITAL secara mandiri dan mantap bila seluruh masyarakat kampung HANYA dan HANYA membeli PRODUK dari para pengusaha masyarakat kampung atau hanya belanja di toko-toko yang dimiliki oleh masyarakat kampung. Selanjutnya, para pengusaha dari masyarakat kampung hanya belanja pada distributor-distributor yang berasal dari masyarakat kampung. Para ditributor masyarakat kampung hanya membeli produk-produk yang dibuat oleh industri atau pabrik-pabrik yang dimiliki 100% oleh para pengusaha masyarakat kampung. Terakhir adalah bahwa industri-industri dan pabrik-pabrik yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung hanya menerima bahan baku industri mereka dari para pemasok yang berasal dari masyarakat kampung.
Kemudian para pengusaha menengah dan atas yang berasal dari masyarakat kampung membentuk lembaga-lembaga pembiayaan yang dikhususkan untuk para pengusaha masyarakat kampung saja.
Hanya dengan strategi ini maka seluruh aset masyarakat kampung yang telah tergadai di perbankan dan lembaga pembiayaan yang dimiliki kelompok KAPITALIS dapat KEMBALI DIREBUT.
Bila para KAPITALIS yang berada di republik ini, para kapitalis regional ASEAN dan ASIA, dan KAPITALIS GLOBAL telah membuat kesepakatan BERSAMA di APEC BEIJING untuk MENGUASAI DAN MENGEKSPLOITASI SELURUH SUMBER DAYA ALAM NEGARA KITA (SENGAJA DIUNDANG OLEH REZIM INI) , SUMBER DAYA MANUSIA (BURUH YANG MURAH), DAN SUMBER DAYA EKONOMI (INVESTASI LANGSUNG SERTA BEBAS MEMASARKAN PRODUK MEREKA SECARA LANGSUNG KE TOKO-TOKO DAN WARUNG-WARUNG) dan MENARGETKAN PENGUASAAN TOTAL 100% termasuk MENGUASAI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN sampai tingkat DESA dalam kurun waktu 15 tahun ini, yaitu 2030........MAKA STRATEGI dan RENCANA JAHAT mereka dapat kita HANCURKAN SEBELUM 2020 dengan STRATEGI GOTONG ROYONG antar sesama masyarakat KAMPUNG.
Mulai BESOK, 14 November 2014, kita semua MEMASTIKAN untuk tidak lagi mengalirkan uang kita walau hanya Rp50 (pecahan terkecil) kepada kelompok USAHA KAPITALIS OPORTUNIS ini tetapi kita akan mengalirkan uang kita atau belanja di tempat usaha, warung-warung, serta toko-toko yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung.
Bila mereka mengecam STRATEGI ini dengan kalimat RASIALIS dan DISKRIMINASI maka sadarlah dan perhatikanlah bahwa kata-kata TERSEBUT adalah LUDAH MEREKA yang dibuang ke wajah-wajah kita. Mengapa? Karena kedua kata tersebut tidak berlaku bagi MEREKA tetapi hanya berlaku dan diarahkan kepada masyarakat kampung. Lihatlah POLA RASIALIS dan DISKRIMINASI yang dilakukan oleh PERUSAHAAN-PERUSAHAAN yang dimiliki KELOMPOK KAPITALIS OPPORTUNIS ini pada sistem perekrutan. penggajian, serta jenjang karir pada perusahaan-perusahaan tersebut. Bila dua kata itu tidak DIGEMARI oleh mereka untuk menstigmatisasi dan menjatuhkan mental masyarakat kampung maka pastilah EKONOMI REPUBLIK ini akan tumbuh secara seimbang. sehat, dan adil. Apa fakta yang terjadi? Yang terjadi adalah bahwa EKONOMI KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS ini bisa MELEJIT kekayaannya sampai ke angkasa hanya dalam kurun waktu 30 tahun sedangkan ekonomi masyarakat kampung jatuh menghujam sampai ke dalam bumi (miskin absolut).
Begitu pula para BURUH MURAH yang bekerja di industri-industri KELOMPOK tertentu, bekerjalah ANDA untuk mencari PENGETAHUAN dan PENGALAMAN sehingga dalam waktu dua tahun ke depan ANDA mampu untuk membuat industri kecil dan memproduksi produk-produk yang dibuat oleh perusahaan di tempat anda bekerja saat ini. Mengapa ANDA harus terus-menerus BEKERJA menjadi BURUH dan MELAKUKAN demonstrasi tiap tahun untuk MEMOHON KENAIKAN UPAH ketika ANDA tahu dan SADAR bahwa industri-industri tempat ANDA bekerja saat ini hanya MEMANFAATKAN TENAGA ANDA sebagai buruh murah mereka? Apakah ADA BURUH yang bisa menjadi kaya dari gaji mereka? Apakah ANDA tidak sadar bahwa TANAH-TANAH orang tua ANDA di kampung-kampung telah tergadai dan terjual kepada kelompok tertentu? Dimana harga DIRI kita ketika kita pulang ke kampung-kampung menemui kenyataan bahwa rumah orang tua kita kini berdiri di tanah yang bukan milik kita lagi alias sudah tergadai? Mengapa para BURUH tidak meneriakkan kepada para KAPITALIS: GO TO HELL WITH YOU? Mengapa kita tak berani untuk berkata bahwa kita tidak sudi lagi menjadi buruh mereka? Apakah mereka (kelompok tertentu) ini mampu memproduksi barang-barang tanpa kehadiran ANDA sebagai buruh murah meriah? Ya, mereka tidak akan mampu MEMPRODUKSI DAN MEREKA akan SEGERA gulung TIKAR.
Jargon KAPITALIS yang menyatakan bahwa INVESTASI PARA KAPITALIS di republik ini dapat menyerap lapangan KERJA sesungguhnya cuma lagu KEBOHONGAN bagi BURUH-BURUH yang PANIK dan LEMAH. Mengapa? Karena para BURUH ini adalah TENAGA KERJA MURAH MERIAH untuk dieksploitasi tenaga dan harga dirinya. Sistem OUTSOURCING yang sengaja dibentuk KAPITALIS adalah sebuah cara ADU DOMBA kepada seluruh masyarakat kampung dan MENGHENTIKAN hak-hak para buruh secara penuh. Mengapa jutaan para BURUH yang berasal dari masyarakat KAMPUNG ini tidak berteriak secara serempak kepada para KAPITALIS OPORTUNIS ini, “GO TO HELL WITH YOUR MONEY?”
Bila puluhan juta masyarakat KAMPUNG tidak SUDI bekerja pada industri kelompok KAPITALIS oportunis ini maka SESUNGGUHNYA kita telah menghambat rencana mereka untuk mengeksploitasi seluruh sumber daya republik ini. Mengapa? Karena INDUSTRI mereka tak akan pernah bekerja bila tak ada seorangpun dari masyarakat KAMPUNG yang SUDI bekerja pada MEREKA. Usaha-usaha pertambangan dan energi yang dimiliki oleh para KAPITALIS akan segera TUTUP dan akhirnya sumber daya alam kita bisa kita selamatkan.
Jangan jadikan diri kita menjadi BURUH MURAH di negeri kita sendiri sementara para orang tua kita yang telah berjuang bagi berdirinya republik ini HANYA dan HANYA ingin melihat anak cucu mereka dapat hidup makmur setelah mereka memerdekakan republik ini.
Jangan KHIANATI cita-cita para orang tua kita.
Mulailah untuk menjadi PENGUSAHA KECIL, SEDERHANA, dan yakinlah bahwa produk-produk yang ANDA buat akan dibeli dan dikonsumsi oleh SAUDARA-SAUDARA sekampung. Mengapa? Karena semua orang sekampung sudah sadar bahwa mereka harus BERUBAH, yaitu menjadi pengusaha-pengusaha.
KEDAULATAN BERADA DI TANGAN ORANG KAMPUNG DAN DILAKUKAN SEPENUHNYA OLEH ORANG KAMPUNG PULA.
Pastikan bahwa hari ini menjadi hari untuk MERENUNG SECARA MENDALAM dan MENGAMBIL KEPUTUSAN untuk BERDAULAT secara ekonomi.
Mari kita jadikan tanggal 14 NOVEMBER sebagai hari BERDAULAT bagi masyarakat KAMPUNG yang berada di desa-desa dan kota-kota.
Mari kita buktikan bersama-sama dan membiarkan para KAPITALIS dan OPPORTUNIS EKONOMI ini membangun industri mereka sendiri, mendistribusikan sendiri, dan mengkonsumsi sendiri produk-produk yang mereka buat. Apakah mereka mampu?
Mari kita BUKTIKAN bersama sama bahwa ORANG SEKAMPUNG bisa BERGOTONG ROYONG, BEKERJA SAMA, dan KOMPAK untuk membuat industri, mendistribusi, dan mengkonsumsi produk orang sekampung sendiri.
Siapa yang akan menjadi ORANG-ORANG kaya di republik ini dalam kurun waktu sepuluh tahun mendatang? Ya, orang-orang sekampung kita akan banyak menjadi orang-orang kaya dan kita semua bangga bahwa orang-orang kaya tersebut adalah saudara-saudara kita sendiri!!
Apakah pelajaran kasus 1998 dimana para KAPITALIS OPPORTUNIS ini melarikan kekayaan republik ini keluar dari Indonesia dan banyak kasus lain yang sambung-menyambung sampai saat ini adalah sebagai pelajaran sangat berharga bagi seluruh orang sekampung?. Kesepakatan para KAPITALIS di APEC BEIJING dan PERNYATAAN-PERNYATAAN para pejabat ANTEK asing yang merendahkan serta menghina kita sebagai orang sekampung JUGA HARUS KITA PETIK SEBAGAI PELAJARAN TERAKHIR DAN MENJADI PENUTUP BAGI BUKU BURUK BAGI BANGSA INI. MENGAPA? Karena masyarakat sekampung akan mulai untuk MENULIS PELAJARAN dengan TINTA, PULPEN, BUKU, dst yang dibuat dan didistribusikan oleh saudara-saudara kita sekampung!!
Ingat, mulai 14 November, kita HANYA dan HANYA dan HANYA dan SEKALI LAGI HANYA mengalirkan uang-uang kita ke warung-warung, toko-toko, distributor-distributor, dan industri-industri yang DIMILIKI OLEH orang-orang SEKAMPUNG.
inilah salah satu SOFTWARE perjuanagan kita sebagai masyarakat sekampung, senasib, sepenanggungan, seia-sekata, kompak, bersatu, dan tidak bisa diadu domba . Inilah strategi JITU dan sistem bagi warga kampung untuk saling melindungi. Strategi ini juga bisa kita sebuat sebagai KAMPUNG'S STRATEGIC DEFENCE
Masyarakat SEKAMPUNG juga sudah bisa MEMASTIKAN bahwa mulai tanggal 1 Mei 2015 sebagai hari BURUH INTERNASIONAL (May Day) kita semua tidak pernah lagi melihat buruh-buruh yang demontrasi menuntut kenaikan UPAH karena tidak ada lagi warga sekampung yang menjadi buruh di industri-industri yang dimiliki para KAPITALIS OPPORTUNIS!! Mengapa? Karena masyarakat sekampung saat itu telah menjadi pengusaha-pengusaha yang berdaulat dan bersatu untuk bersama-sama memperbaiki dan meningkatkan kesejahteraan secara bersama pula.
Masyarakat sekampung ingin melihat bahwa pertokoan-pertokoan di mall-mall dan pusat perbelanjaan semuanya dimiliki oleh saudara-saudara sekampung kita pada tahun 2020!!
Berhematlah mulai sekarang karena KAPAL REPUBLIK ini akan segera menghadapi BADAI besar di tengah SAMUDRA karena LAUT tidak selalu TENANG.
Pastikan mulai 14 November 2014 kita sebagai ORANG KAMPUNG hanya berbelanja di tempat-tempat USAHA yang dimilki oleh orang-orang sekampung. Mengapa? Karena mereka adalah anak-anak dari teman-teman orang tua kita yang dulu senasib seperjuangan untuk memerdekakan republik ini. Dan yang pasti, keuntungan yang diperoleh oleh warga sekampung kita akan kembali ke kampung karena warga kampung tak mungkin membangun rumah di negeri yang asing atau di luar Indonesia.
Mari kita hargai dan hormati produk serta usaha-usaha yang dilakukan para warga sekampung karena kita yakin bahwa produk-produk warga sekampung akan meningkat kualitasnya seiring dengan keuntungan yang kita berikan kepada mereka.
KESADARAN KITA SEBAGAI WARGA KAMPUNG AKAN MENYELAMATKAN BANGSA INI.
Materi diskusi seperti ini harus terus-menerus DIKEMBANGKAN DAN didengungkan oleh semua warga sekampung untuk membangkitkan KESADARAN BERSAMA KITA SEBAGAI BANGSA.
Mari kita laksanakan program:
I ONLY BUY FROM YOU, BROTHER .
SAYA HANYA BELANJA PADAMU WAHAI SAUDARAKU.
Kata-kata di atas bisa diperluas menjadi Tag Line ataupun SLOGAN bersama seluruh masyarakat kampung. Penulis membayangkan bahwa kata-kata di atas tercetak di baju-baju generasi muda dengan desain-desain yang indah, ada di toko-toko, dan semua jenis ruang usaha yang dimiliki oleh WARGA SEKAMPUNG.
Cukuplah sampai disini saja ketika di masa lalu bahkan sampai SEKARANG warga sekampung hanya menjadi warga KELAS TIGA setelah kelompok IMPERIALIS dan KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS.
‘I ONLY BUY FROM YOU, BROTHER” akan membalikkan keadaan sehingga warga kampung bisa menjadi WARGA KELAS SATU di negerinya sendiri dan warga kelas satu melihat bahwa posisi buruh yang murah meriah itu kini telah diisi oleh para imperialis dan kapitalis oportunis. Mengapa? Karena tak ada seorangpun dari warga sekampung yang sudi bekerja pada industri yang dimiliki para IMPERIALIS dan KAPITALIS OPORTUNIS!!
Kita juga yakin bahwa desain slogan.”I ONLY BUY FROM YOU BROTHER” mulai bermunculan dan akhirnya menjadi TREND SETTER bagi kita semua di MEDSOS dan media-media lainnya.
Apakah SAUDARAKU SEMUA bersedia dan riang HATI untuk mendesainnya dan memunculkannya di G-KIR dan semua MEDSOS?
Mengapa?
Karena........
I ONLY BUY FROM YOU BROTHER.
Sekali lagi, mulai BESOK, , kita semua MEMASTIKAN untuk tidak lagi mengalirkan uang kita walau hanya Rp50 (pecahan terkecil) kepada kelompok USAHA KAPITALIS OPORTUNIS ini tetapi kita akan mengalirkan uang kita atau belanja di tempat usaha, warung-warung, serta toko-toko yang dimiliki 100% oleh masyarakat kampung.
Hanya KEBODOHAN dan KEDUNGUAN yang menyebabkan kita masih berbelanja pada KELOMPOK KAPITALIS OPORTUNIS!!
I ONLY BUY FROM YOU BROTHER.
Terima kasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar